Tekaje 123

Artikel belajar,Trik,dan Ilmu Pengetahuan.

Vikka dan Reni



Vikka dan Reni 

Yunita Sari

         Vikka dan Reni ,dua orang sahabat yang selalu kompak dan mempunyai hobby yang sama ,yaitu bermain basket .Dua cewek tomboy dengan paras yang cantik dan sifatnya yang ramah terhadap siapa saja membuat mereka dikenal dan disukai banyak teman bahkan guru-guru mereka .Tidak terkecuali Pak Muhidin ,laki-laki tua yang sudah 20 tahun menekui profesi sebagai tukang kebun di SMA N 11 Nusatukara itu sangat mengenal mereka .Vikka dan Reni hampir tidak pernah absen untuk sekedar menyapa laki-laki tua itu setiap bertemu ,bahkan sering kali mereka menjaili Pak Muhidin dengan kejahilan mereka .Vikka dan Reni memang selalu bersama ,dimana ada Vikka di situ pasti ada Reni dan dimana ada Reni disitu pasti juga ada Vikka .Mereka berdua seperti kembar siam yang tidak dapat dipisahkan .
            Pagi itu jam menunjukkan pukul 06.30 pagi .Vikka masih tertidur dengan pulas .Kebiasaan Vikka yang sering bangun siang sejak dia duduk di bangku SD ini belum bisa dihilangkan .Vikka tinggal bersama kakak semata wayangnya yang kini sibuk mengejar gelar sarjanah hukum dan dua orang pembantu .Orang tua Vikka juga sibuk dengan pekerjaan masing-masing .Vikka memang terlahir dari keluarga yang mempunyai kehormatan tinggi .Jadi tidak heran jika Vikka menjadi anak yang sedikit manja dan keras kepala .Tidak seperti Reni yang hanya anak dari pemborong rumahan kecil .Walaupun tidak semakmur hidup Vikka ,hidup Reni juga termasuk berkecukupan .Seperti biasa Reni selalu datang ke sekolah lebih awal dari Vikka .Mereka selalu bertemu di depan gerbang sekolah sebelum bel masuk berbunyi .Jika Vikka terlambat maka Reni juga terlambat begitupun sebaliknya jika Reni terlambat maka Vikka juga terlambat .Tapi Vikka lebih sering terlambat dan keterlambatan Reni masih bisa dihitung dengan jari tangan .Pagi itu mereka terlambat masuk sekolah karena Vikka bangun kesiangan ,dan mereka dihukum dengan keliling lapangan sampai bel istirahat berbunyi .Dalam keadaan senang maupun sedih mereka selalu bersama .Bel istirahat berbunyi .Hukuman Vikka dan Reni sudah berakhir .Mereka bergegas ke kantin untuk istirahat .
“Kamu kemana saja Ren ?Jam segini baru ada di sekolah ” tanya seorang teman yang satu kelas dengan Reni .
“Tadi aku kena hukuman karena telat masuk sekolah “ Jawab Reni .
“Kamu kebiasaan sih ,ini pasti gara-gara Vikka yang telat bangun ya ?” ,hampir satu sekolahan mengetahui kebiasaan Vikka yang suka bangun kesiangan .
Pertanyaan itu membuat Vikka ingin menonjok muka teman Reni karena saking jengkelnya.
“Nggak kok ,tadi angkot yang aku naiki tiba-tiba ban nya bocor ,jadi harus nunggu dulu” jawab Reni dengan menahan Vikka agar tidak membuat kegaduhan .
“Oh tumben Vik ,kamu tidak bangun kesiangan “ tanya teman Reni kepada Vikka dengan sedikit menertawakan .
“Gapapa” jawab Vikka singkat ,padat ,dan jelas .
            Sesudah bel pulang sekolah berbunyi ,Vikka dan Reni berjanji bertemu di lapangan basket untuk latihan .Mereka belum cukup lelah dengan hukuman tadi pagi .Sudah hal biasa bagi Vikka dan Reni berlari mengeilingi lapangan sampai berpuluh-puluh kali .
            Hari itu ,dalam perjalanan pulang sekolah Vikka dan Reni tidak melalui jalan yang biasa mereka lewati akan tetapi mereka melewati jalan lain yang jaraknya dua kali lebih jauh dari jalan biasanya .Entah alasan apa yang membuat mereka melewati jalan itu .Di tengah perjalanan ,mereka di hampiri sebuah mobil dan dua orang laki-laki yang besar ,gagah ,dan menyeramkan .
“Hai adek-adek “ sapa salah satu laki-laki yang turun dari mobil .
Vikka merasa takut dan curiga dengan dua laki-laki itu ,tampang yang menyeramkan membuat Vikka berfikiran kalau mereka adalah penculik .
“Ada apa ya bang ? jawab Reni dengan sinis .
“Gapapa kok dek cuma mau tanya ,kalian mau ikut dengan kami ? Jalan kaki di tempat yang seperti ini berbahaya loh “ tawaran salah satu laki-laki tadi dengan nada melecehkan dan bertindak tidak sewajarnya .
Karena tidak terima di lecehkan ,Vikka memberanikan diri untuk menonjok muka laki-laki yang tidak tau diri itu .Vikka dan Reni berusaha lari dari dua laki-laki tadi tapi tiba-tiba kaki Reni tersandung batu dan serasa tidak kuat untuk berdiri .Dengan susah payah Vikka membopong Reni untuk berdiri tapi dua laki-laki tadi sudah mengepung mereka .Vikka dan Reni di skap dan di masukkan ke dalam mobil .Ketika mereka bangun dari pinsanya ,mereka sudah berada di dalam suatu rumah yang sangat berantakan dan tidak terurus .Tangan mereka di ikat menggunakan tali yang sangat kuat dan hampir tidak bisa bergerak dengan adanya tali tersebut .
“Tolong-tolong !!“ teriak Vikka meminta tolong .
Teriakan Vikka terdengar oleh si penculik ,si penculik menghampiri Vikka dan Reni yang sedang bersusah payah untuk melepaskan ikatan tali dari tangan mereka .
“Hei sedang apa kalian ?teriak-teriak nggak jelas “ bentak si penculik kepada Vikka dan Reni .
“Lepaskan kami ,kalian mau apa dari kami ?” teriak Reni kepada si penculik .
“Kami mau organ-organ dari tubuh kalian hua . .ha . .ha . .” jawab salah satu penculik .
“Jangan macam-macam dengan kami !! “ teriak Reni .
“Atau kalian yang akan merasakan balasannya “ jelas Vikka dengan nada kesakitan karena ikatan tali yang kuat .
            Ketika Viko dan Ronald melewati jalan dekat tempat penculikan ,mereka mendengar suara cek cok antara si penculik dan Reni .Viko dan Ronald penasaran dengan sumber suara yang terdengar dari salah satu rumah kosong tak berpenghuni .Viko dan Ronald menghampiri rumah tersebut .
“Lepaskan kita !!” teriak Vikka dan Reni bersamaan .
Vikko dan Ronald mendengar teriakan Vikka dan Reni ,dengan kekuatan yang maksimal Viko dapat mendobrak pintu rumah kosong tersebut ,dan melihat Vikka dan Reni di skap oleh penculik .
“He lepaskan dua wanita itu! “ perintah Viko kepada si penculik .
“Apa urusan kalian ?jangan ikut campur ! “ ucap si penculik .
“Alah jangan banyak omong ! “ teriak Ronald .
Viko dan Ronald bertengkar dengan para penculik itu .Dengan usaha yang maksimal dan kerja sama yang baik Viko dan Ronald dapat mengalahkan para penculik itu .Vikka dan Reni dapat diselamatkan .
“Kalian baik-baik saja ?” tanya Viko kepada Vikka dan Reni sambil melepas tali ikatan dengan bantuan Ronald .
“Iya kami baik-baik saja “ jawab Vikka .
“Terima kasih ya ,kalian sudah menolong kami “ ucap Reni kepada Viko dan Ronald .
“Iya sama-sama “ jawab Viko dan Ronald .Sambil menuntun Vikka dan Reni keluar dari rumah kosong tersebut .
“Oh iya nama kalian siapa ? “ tanya Vikka kepada Vikko dan Ronald .
“Nama aku Vikko kalau dia namanya Ronald “ jawab Viko .
“Kalau kalian ? “ tanya Viko setelah menjawab .
“Nama aku Vikka kalau dia Reni teman ku “ jelas Vikka .
“Aduh . .” Reni mengeluh karena kakinya yang sakit tersandung batu .
“Kamu kenapa ?” tanya Ronald .
“Kaki Reni tersandung batu waktu kita berusaha lari dari penculik tadi “ jelas Vikka .
Dengan besar hati Ronald mau menggendong Reni sampai ke rumah ,ditemani Viko yang menuntun Vikka .
“Sekali lagi terima kasih ya ,kalian sudah baik sekali ,mau menolong aku dan Vikka “ ucap Reni sesampainya di depan rumah nya .
“Iya sama-sama ,sudah kewajiban kita untuk saling tolong menolong “ jawab Ronald dengan melemparkan senyuman manis kepada Reni .
            Dari  kejadian tersebut ,mereka berempat saling kenal dan saling menaruh hati .Viko diam-diam suka dengan Vikka dan Ronald diam-diam suka dengan Reni .Mereka menjadi best couple yang membuat iri banyak orang .
           
           
0 Komentar untuk "Vikka dan Reni "

 
Copyright © 2014 - All Rights Reserved
Template By. Catatan Info