Vikka dan Reni
Yunita Sari
Vikka
dan Reni ,dua orang sahabat yang selalu kompak dan mempunyai hobby yang sama
,yaitu bermain basket .Dua cewek tomboy dengan paras yang cantik dan sifatnya
yang ramah terhadap siapa saja membuat mereka dikenal dan disukai banyak teman
bahkan guru-guru mereka .Tidak terkecuali Pak Muhidin ,laki-laki tua yang sudah
20 tahun menekui profesi sebagai tukang kebun di SMA N 11 Nusatukara itu sangat
mengenal mereka .Vikka dan Reni hampir tidak pernah absen untuk sekedar menyapa
laki-laki tua itu setiap bertemu ,bahkan sering kali mereka menjaili Pak
Muhidin dengan kejahilan mereka .Vikka dan Reni memang selalu bersama ,dimana
ada Vikka di situ pasti ada Reni dan dimana ada Reni disitu pasti juga ada
Vikka .Mereka berdua seperti kembar siam yang tidak dapat dipisahkan .
Pagi itu jam menunjukkan pukul 06.30
pagi .Vikka masih tertidur dengan pulas .Kebiasaan Vikka yang sering bangun
siang sejak dia duduk di bangku SD ini belum bisa dihilangkan .Vikka tinggal
bersama kakak semata wayangnya yang kini sibuk mengejar gelar sarjanah hukum
dan dua orang pembantu .Orang tua Vikka juga sibuk dengan pekerjaan
masing-masing .Vikka memang terlahir dari keluarga yang mempunyai kehormatan
tinggi .Jadi tidak heran jika Vikka menjadi anak yang sedikit manja dan keras
kepala .Tidak seperti Reni yang hanya anak dari pemborong rumahan kecil
.Walaupun tidak semakmur hidup Vikka ,hidup Reni juga termasuk berkecukupan .Seperti
biasa Reni selalu datang ke sekolah lebih awal dari Vikka .Mereka selalu bertemu
di depan gerbang sekolah sebelum bel masuk berbunyi .Jika Vikka terlambat maka
Reni juga terlambat begitupun sebaliknya jika Reni terlambat maka Vikka juga
terlambat .Tapi Vikka lebih sering terlambat dan keterlambatan Reni masih bisa
dihitung dengan jari tangan .Pagi itu mereka terlambat masuk sekolah karena
Vikka bangun kesiangan ,dan mereka dihukum dengan keliling lapangan sampai bel
istirahat berbunyi .Dalam keadaan senang maupun sedih mereka selalu bersama .Bel
istirahat berbunyi .Hukuman Vikka dan Reni sudah berakhir .Mereka bergegas ke
kantin untuk istirahat .
“Kamu kemana saja Ren
?Jam segini baru ada di sekolah ” tanya seorang teman yang satu kelas dengan
Reni .
“Tadi aku kena hukuman
karena telat masuk sekolah “ Jawab Reni .
“Kamu kebiasaan sih
,ini pasti gara-gara Vikka yang telat bangun ya ?” ,hampir satu sekolahan
mengetahui kebiasaan Vikka yang suka bangun kesiangan .
Pertanyaan itu
membuat Vikka ingin menonjok muka teman Reni karena saking jengkelnya.
“Nggak kok ,tadi
angkot yang aku naiki tiba-tiba ban nya bocor ,jadi harus nunggu dulu” jawab
Reni dengan menahan Vikka agar tidak membuat kegaduhan .
“Oh tumben Vik ,kamu
tidak bangun kesiangan “ tanya teman Reni kepada Vikka dengan sedikit
menertawakan .
“Gapapa” jawab Vikka
singkat ,padat ,dan jelas .
Sesudah bel pulang sekolah berbunyi ,Vikka
dan Reni berjanji bertemu di lapangan basket untuk latihan .Mereka belum cukup
lelah dengan hukuman tadi pagi .Sudah hal biasa bagi Vikka dan Reni berlari
mengeilingi lapangan sampai berpuluh-puluh kali .
Hari itu ,dalam perjalanan pulang
sekolah Vikka dan Reni tidak melalui jalan yang biasa mereka lewati akan tetapi
mereka melewati jalan lain yang jaraknya dua kali lebih jauh dari jalan biasanya
.Entah alasan apa yang membuat mereka melewati jalan itu .Di tengah perjalanan ,mereka
di hampiri sebuah mobil dan dua orang laki-laki yang besar ,gagah ,dan
menyeramkan .
“Hai adek-adek “ sapa
salah satu laki-laki yang turun dari mobil .
Vikka merasa takut
dan curiga dengan dua laki-laki itu ,tampang yang menyeramkan membuat Vikka
berfikiran kalau mereka adalah penculik .
“Ada apa ya bang ?
jawab Reni dengan sinis .
“Gapapa kok dek cuma
mau tanya ,kalian mau ikut dengan kami ? Jalan kaki di tempat yang seperti ini
berbahaya loh “ tawaran salah satu laki-laki tadi dengan nada melecehkan dan
bertindak tidak sewajarnya .
Karena
tidak terima di lecehkan ,Vikka memberanikan diri untuk menonjok muka laki-laki
yang tidak tau diri itu .Vikka dan Reni berusaha lari dari dua laki-laki tadi tapi
tiba-tiba kaki Reni tersandung batu dan serasa tidak kuat untuk berdiri .Dengan
susah payah Vikka membopong Reni untuk berdiri tapi dua laki-laki tadi sudah
mengepung mereka .Vikka dan Reni di skap dan di masukkan ke dalam mobil .Ketika
mereka bangun dari pinsanya ,mereka sudah berada di dalam suatu rumah yang
sangat berantakan dan tidak terurus .Tangan mereka di ikat menggunakan tali
yang sangat kuat dan hampir tidak bisa bergerak dengan adanya tali tersebut .
“Tolong-tolong !!“
teriak Vikka meminta tolong .
Teriakan
Vikka terdengar oleh si penculik ,si penculik menghampiri Vikka dan Reni yang sedang
bersusah payah untuk melepaskan ikatan tali dari tangan mereka .
“Hei sedang apa
kalian ?teriak-teriak nggak jelas “ bentak si penculik kepada Vikka dan Reni .
“Lepaskan kami
,kalian mau apa dari kami ?” teriak Reni kepada si penculik .
“Kami mau organ-organ
dari tubuh kalian hua . .ha . .ha . .” jawab salah satu penculik .
“Jangan macam-macam
dengan kami !! “ teriak Reni .
“Atau kalian yang
akan merasakan balasannya “ jelas Vikka dengan nada kesakitan karena ikatan
tali yang kuat .
Ketika Viko dan Ronald melewati
jalan dekat tempat penculikan ,mereka mendengar suara cek cok antara si
penculik dan Reni .Viko dan Ronald penasaran dengan sumber suara yang terdengar
dari salah satu rumah kosong tak berpenghuni .Viko dan Ronald menghampiri rumah
tersebut .
“Lepaskan kita !!”
teriak Vikka dan Reni bersamaan .
Vikko
dan Ronald mendengar teriakan Vikka dan Reni ,dengan kekuatan yang maksimal
Viko dapat mendobrak pintu rumah kosong tersebut ,dan melihat Vikka dan Reni di
skap oleh penculik .
“He lepaskan dua
wanita itu! “ perintah Viko kepada si penculik .
“Apa urusan kalian
?jangan ikut campur ! “ ucap si penculik .
“Alah jangan banyak
omong ! “ teriak Ronald .
Viko
dan Ronald bertengkar dengan para penculik itu .Dengan usaha yang maksimal dan
kerja sama yang baik Viko dan Ronald dapat mengalahkan para penculik itu .Vikka
dan Reni dapat diselamatkan .
“Kalian baik-baik
saja ?” tanya Viko kepada Vikka dan Reni sambil melepas tali ikatan dengan
bantuan Ronald .
“Iya kami baik-baik
saja “ jawab Vikka .
“Terima kasih ya
,kalian sudah menolong kami “ ucap Reni kepada Viko dan Ronald .
“Iya sama-sama “
jawab Viko dan Ronald .Sambil menuntun Vikka dan Reni keluar dari rumah kosong
tersebut .
“Oh iya nama kalian siapa
? “ tanya Vikka kepada Vikko dan Ronald .
“Nama aku Vikko kalau
dia namanya Ronald “ jawab Viko .
“Kalau kalian ? “
tanya Viko setelah menjawab .
“Nama aku Vikka kalau
dia Reni teman ku “ jelas Vikka .
“Aduh . .” Reni mengeluh
karena kakinya yang sakit tersandung batu .
“Kamu kenapa ?” tanya
Ronald .
“Kaki Reni tersandung
batu waktu kita berusaha lari dari penculik tadi “ jelas Vikka .
Dengan
besar hati Ronald mau menggendong Reni sampai ke rumah ,ditemani Viko yang
menuntun Vikka .
“Sekali lagi terima
kasih ya ,kalian sudah baik sekali ,mau menolong aku dan Vikka “ ucap Reni
sesampainya di depan rumah nya .
“Iya sama-sama ,sudah
kewajiban kita untuk saling tolong menolong “ jawab Ronald dengan melemparkan
senyuman manis kepada Reni .
Dari
kejadian tersebut ,mereka berempat saling kenal dan saling menaruh hati
.Viko diam-diam suka dengan Vikka dan Ronald diam-diam suka dengan Reni .Mereka
menjadi best couple yang membuat iri banyak orang .
0 Komentar untuk "Vikka dan Reni "