Tekaje 123

Artikel belajar,Trik,dan Ilmu Pengetahuan.

Varrick the Gammer



Varrick si Penggila Game

Bagus R.

Namaku Varrick, aku seorang penggila game. Orang-orang biasa menyebut para penggila game dengan sebutan gamers. Setiap hari sepulang sekolah aku selalu menjalankan aktivitas favoritku ini di kamar kecilku. Game yang aku mainkan adalah game-game di komputer, baik game online maupun game offline. Awalnya dulu saat SD, aku suka bermain game di Nitendo, semacam game player yang sedang booming saat itu. Game yang aku suka saat itu adalah Super Mario, game yang sangat sukses di eranya.
Berlanjut di SMP, Nitendo sudah kutinggalkan, aku berganti memainkan Playstation, mulai dari Playstation seri 1, 2 aku memilikinya. Namun sayang, Playstation seri 3 aku belum sempat membelinya karena aku terlanjur beralih ke game di komputer. Game yang biasa aku mainkan di Playstation adalah PES, sebuah game sepak bola asal Jepang yang sangat digemari oleh para gamers.
Sekarang saat aku sudah duduk di bangku SMA, aku mulai melirik ke game player lain, komputer. Sebenarnya komputer tidak digunakan untuk bermain game, tapi seiring perkembangan jaman, para produsen mulai mengembangkan spesifikasi komputer agar semakin baik performanya sehingga mampu memenuhi hasrat para gamers. Apalagi bagiku, game-game di komputer lebih bervariasi, lebih hidup dan lebih grafisnya sangat menakjubkan, benar-benar membawa kepuasan tersendiri.
Namun untuk memainkan game yang berkelas, diperlukan juga mesin komputer yang mampu mengusungnya, seperti prosesor, RAM, VGA, hardisk hingga layar monitor yang berkelas juga. Harganya tidak main-main, bisa sampai puluhan juta. Sangat mahal. Tapi kata “mahal” tidak akan menggoyahkan para penggila game untuk membelinya. Untuk gamers seperti aku, semahal apapun itu pasti aku usahakan. Entah dengan mengemis kepada orang tua, ataupun merengek kepada kakakku yang bekerja di bidang IT di Korea. Mujur sekali nasibku, kakakku seorang IT Engineer. Jika aku menginginkan ini dan itu yang berhubungan dengan komputer dan game, aku hanya tinggal bilang kepada kakakku, dua minggu barang pesanan sudah tiba.
Game yang biasa aku mainkan di komputer adalah PES, Dota, Crysis, Call of Duty, Point Blank dan lain-lain. Banyak sekali jenis game yang aku mainkan, dari yang offline  sampai yang online. Kalau sudah berada di depan komputer, aku lupa waktu. Bahkan makan pun, aku sering lupa. Kalau tidak ada mama, aku tida tahu apa jadinya aku ini. Mama yang selalu mengingatkan aku saat aku sedang bermain game. Maka dari itu, badanku tetap subur.
Mungkin orang berpandangan bahwa aku kecanduan game, memang benar. Bahkan orang tuaku sudah tidak sanggup lagi untuk menahanku dari aktivitas yang satu ini. Aku sendiripun menyadari hal ini, tapi aku tetap tidak bisa lepas dari game. Suatu hari pernah orang tuaku melarangku bermain game dan menyita semua benda yang berhubungan dengan game. Dan yang terjadi adalah aku demam selama seminggu, badanku yang terbilang gemuk pun ikut menyusut. Sungguh aneh, tapi itulah yang terjadi.
Walaupun aku penggila game, aku tetap bisa mengikuti pelajaran di sekolah. Aku menjadi yang terpintar di kelasku bahkan di sekolahku. Padahal aku jarang sekali belajar, aku hanya membuka buku saat mama mengingatkanku untuk mengerjakan PR. Mungkin inilah yang namanya anugerah dari Tuhan, otak manusia siapa yang tahu.
Aku memang sedikit sombong, tapi itulah adanya. Aku hanya tidak ingin orang memandangku sebelah mata. Walaupun aku sangat gemar bermain game, aku tetap bisa menunjukkan prestasiku.
Seperti yang ku bilang tadi, aku seorang GAMERS. Seorang gamers  seharusnya seperti saya, bisa memainkan banyak game, bahkan semua game dari kategori aksi,laga,puzzle,petualangan,tembak-tembakan, bahkan permainan dress up/berdandan (permainan untuk perempuan) pun aku juga bisa, walaupun aku agak jijik dengan permainan seperti itu. Banyak orang - orang yang mengaku gamers tapi hanya bisa memainkan satu game saja, bahkan mengoperasikan komputer saja tidak sepenuhnya bisa (yang dia tahu hanya meng-klik ikon game dan memainkannya saja).
Aku telah dapat banyak prestasi di sekolahku saat masih duduk dibangku SD, tapi seiring berjalannya waktu prestasiku agak menurun, sebenarnya tidak menurun sih, tapi aku yang kurang menampakan prestasiku di depan umum.
Seperti anak - anak yang lain, diusia remaja saya juga kenal yang namanya pacaran. Aku mempunyai pacar bernama Natasha, dia orang yang cantik,baik,pintar, dan bagusnya dia pun juga seorang gamers , tapi dia tidak hanya bermain pada satu game  dan game yang dimainkannya bukan game untuk perempuan, sebagian besar mirip dengan game yang kumainkan. Salah satu game yang sering kumainkan bersama adalah AyoDance (game tentang battle dance antara user satu dengan yang lainnya). di game ini kami telah menjadi couple/pasangan. Tapi karena sibuknya hari-hari yang kami miliki karena tugas-tugas yang banyak, kami sudah jarang main AyoDance bersama-sama. Tapi kami masih punya waktu untuk bersama karena dia teman sekelasku. Walaupun jarang bermain game bersama, tapi aku masih sering main game walaupun sendirian dan karena hal itu, aku pun jarang mengumpulkan tugas-tugas sekolah tapi Natasha sering membantuku. Tapi aku menyukai Natasha bukan karena dia baik,cantik dan lain-lain, tapi karena menurutku dia orang yang spesial, entah yang ku maksud spesial itu yang apa, jika hati ku bisa bicara pasti aku tau apa yang dimaksud spesial itu.
Aku di kelas sering dibilang orang yang aneh mungkin karena aku selain gamers aku adalah orang konyol yang suka membuat kelucuan-kelucuan. Dan karena itu, Natasha sering dibilang aneh juga karena mau menjadi pacarku. Tapi dia percaya padaku bahwa aku benar-benar hidup sesuai sloganku sebagai gamers. kami berpacaran dia seromantis orang-orang lain, tapi aku tetap menjadikan sloganku menjadi salah satu pedoman hidup, sloganku yang berbunyi "Kami(gamers) tidak akan mempermainkan wanita karena kami punya permainan sendiri" yang membuat hubungan kami bertahan lama.

0 Komentar untuk "Varrick the Gammer"

 
Copyright © 2014 - All Rights Reserved
Template By. Catatan Info