Meraih Cita-Cita
Bagas Isyak P
Pada suatu
hari tinggal seorang anak yang memiliki perekonomian pas-pasan. Dia tinggal
dengan ibu dan adik perempuan ibunya bekerja sebagai pembantu Yang bekerja di
rumah tetangganya. Anak tersebut bernama joni anak yang saat ini duduk di
bangku SD kelas 5 ditinggal pergi oleh ayahnya pada saat ia berumur 7 tahun dan
adiknya berumur 3 tahun. Joni sering membantu ibunya bekerja yaitu dengan
mencari rumput untuk pakan kambing milik tetangganya dan upahnya digunakan untuk
ditabung untuk menggapai cita-citanya yaitu sebagai pemain sepak bola. Setelah
ibunya pulang dari bekerja ibunya tidak langsung beristirahat setelah seharian
bekerja sebagai pembantu ia selain bekerja sebagai pembantu ibu dua orang anak
tersebut membuat gorengan untuk dijual sebagai penghasilan tambahan untuk biaya
kedua orang anak yang saat ini joni duduk di kelas 5 dan adik perempuan duduk
dikelas 2 SD dalam bidang prestasi adiknya selalu menjadi juara kelas artinya
selalu memdapat peringkat 1. Sedangkan joni juga tidak kalah dalam berprestasi
joni selalu peringkat 2.
Joni mempunyai cita-cita sebagi
pemain sepak bola dia selalu bermain dengan teman-temanya dilapangan dekat
rumahnya walaupun fasilitas yang ada kurang mendukung dalam bersepak bola
tetapi joni selalu bersemangat dalam mengolah si kulit bundar dan dia sangat
lihai dalam mengutak-atik bola dibandingan dengan teman-temanya joni paling
menonjol atau palinghebat dibandingkan dengan temanya. Pada suatu hari dalam
rangka memperingati Hari Ulang Tahun ( HUT ) joni mengikuti lomba sepak bola
antar desa dan kebetulan disaksikan oleh manager tim dari sebuah klub SSB
(sekolah sepakbola) yang ingin mencari bibit untuk mengembangkan bakat yang
terpendam. Kebetulan manager tersebut tertarik pada permainan joni yang sangat
menakjubkan dan tertarik untuk mengajak masuk di club SSBnya tersebut. Joni
sangat senang karena cita-citanya hampir tercapai namun joni sempat merenung
karena joni kesulitan dalam hal biaya belum lagi biaya untuk joni dan adiknya
untuk bersekolah. Joni pulang kerumah lalu menceritakan semuanya kepada ibunya
joni ingin sekali untuk menjadi pemain biaya.
“ apapun
yang ingin kamu capai pasti akan tercapai walaupun beribu-ribu halangan dan
rintangan yang selalu menghadang doa ibu menyertaimu.!” ( jawab ibu kepada joni
)
“ aku janji
akan selalu berusaha demi mencapai cita-citaku ini. “ ( balas joni sambil
tersenyum dan memeluk sang ibu ).
Bukan hanya
joni yang membutuhkan biaya namun adiknya juga membutuhkan biaya untuk membayar
uang SPP dan membayar buku dari sekolah ibu joni merenung karena memikirkan
kebutuhannya yang semakin besar. Adik joni sering dipanggil dengan nama Anisa
itu, tidak tinggal diam melihat keluarganya kesulitan dalam hal biaya anisa
selalu menabung untuk membantu perekonomian keluarganya dan membantu berjualan
gorengan buatan ibunya. Joni pun selalu menabung untuk membeli sepatu sepakbola
joni tidak berani mengatakan keinginanya kepada ibunya karena joni tidak ingin
membuat beban ibunya karena ibunya sudah banting tulang untuk mengidupi
keluarganya hanya seorang diri karena ditinggal pergi suaminya. Dua tahun
kemudian joni sudah lulus sekolah yaitu lulusan SD namun ia tidak dapat
melanjutkanya karena tidak ada biaya untuk bersekolah pada tingkat SMP joni
memutuskan untuk membantu ibu dan adiknya untuk mencari uang. Sambil bekerja
joni tidak melupakan impianya sebagi pemain sepak bola internasional idola joni
adalah Leonel Messi pemain kecil dan lincah yang berasal dari club barcelona FC
itu telah memotivasi joni untuk mengikuti karirnya sebagai pemain sepak bola
terbaik di dunia ini. Setelah sekian lama joni memimpikan cita-citanya itu kini
joni sudah memiliki uang tabunganya yang akan digunakan untuk membeli sepatu
sepak bola dan digunakan untuk mendaftar di sekolah sepak bola yang dahulu
diinginkan karena fakto biaya. namun berkat kegigihanya joni berhasil mencapai
cita-citanya dan kini joni sudah terdaftar di sekolah sepak bola dan dalam
pelatihan tersebut teman-teman joni rata-rata mempunyai sepatu yang sangat
bagus yang harganya sangat mahal namun joni hanya mempunyai sepatu yang tidak
terlalu bagus tetapi joni tidak menilai dari segi materi namun joni menilai
dari segi kepandaian dan keahlianya. Joni saat ini berumur 12 tahun joni paling
muda dibandingkan dengan teman-temanya joni tidak terlalu menghiraukan semua
itu joni tetap semangat dan selalu berjuang demi cita-citanya itu.
Suatu hari dalam pelatihan joni
diadakan turnamen antar ssb dan joni menjadi tim inti dan saat ini menjadi sang
kapten, karena pelatih sudah mempercayai bahwa joni dapat mengatur
teman-temanya dilapangan hijau. Dalam setiap pertandingan joni selalu mencetak
gol dan mampu memjadi top skor. 5 tahun joni dalam pelatihan dan saat ini joni
direkrut club arema, club yang berasaldari jawa timur tersebut tertarik dengan
permainan joni dan menginginkan joni berada di club tersebut demi memperkuat
club arema. Kini joni sudah hidup berkecukupan dan joni tidak lupa dengan
keluarga kecilnya joni selalu menyisihkan uangnya untuk dikirimkan kepada
ibunya dan adiknya. Joni menjadi incaran club-club besar bukan hanya dari
indonesia bahkan club dari luar negeri tertarik denganya. Ibunya sangat bangga
terhadap joni. Joni selalu dipanggil untuk bergabung di tim nasional indonesia
demi membela bangsa indonesia. Itulah yang diharapkan oleh joni dari dulu
walaupun sekarang ini joni sudah menjadi pemain sepakbola terkenal tetapi joni
tidak mempunyai sifat sombong ia selalu teringat kata-kata ibunya bahwa “
janganlah menjadi orang sombong walaupun nantinya kamu menjadi orang sukses
sekalipun dan janan pernah melupakan orang yang pernah menolong dan membantumu
ibarat kata ( kacang lupa dengan kulitnya )” itulah yang selalu diingat joni terhadap
ibunya. Joni sudah menganggap ibunya sebagai pahlawan dalam karir dan hidupnya.
Sebelum berlaga di rumput hijau joni selalu memberi tahu dan meminta do’a restu
kepada ibunya melalui telphone agar selalu dilindungi oleh allah SWT. Selain
berlaga di clubnya saat ini yaitu Arema indonesia joni juga selalu dipanggil
untuk memperkuat tim nasional indonesia pada saat ASEAN GAME, uji coba,dan lain
sebagainya. Joni selalu mendapat tawaran dari salah satu club luar negeri joni
ingin sekali mengambil tawaran tersebut tetapi ada beberapa hal yang masih
dipertimbangkan yaitu ia tidak bisa jauh dengan keluarga kecilnya bukan hanya
itu tetapi ia masih ingi membela tim nasional indonesia demi kehormatan
bangsanya. Joni pulang kekampung halamanya yaitu desa kanurejo jawa timur untuk
mengatakan pertimbanganya terhadap ibunya, sampai di kampung halamanya joni
langsung mengatakan bahwa.
“setiap kesempatan pasti tidak datang dua
sampai tiga kali kalau memang itu yang terbaik untukmu mengapa kamu
tidakusahakan padahal kesempatan itu yang kamu harapkan dari dahulu semua ini
kesempatan emas buat kamu” ( menjawab perkataan joni)
“ tetapi
bagaimana dengan ibu dan adikku bu ?”
“ jangan
hiraukan ibu dan adikmu disini ibu dan adikmu akan baik-baik saja..!”
“ terima
kasih bu atas motivasi ibu terhadap aku..!”
“ sama-sama
do’a ibu menyertaimu..!”
Akhirnya
kini joni sudah menggapai semua impian dan cita-citanya, terdengar sebuah kabar
bahwa joni di luar negeri sudah menjadi orang yang sangat sukses berkat
kegigihan dan semangatnya.
Jadikanlah hidupmu menjadi yang
lebih berguna dan janganlah mudah menyerah walaupun halangan dan rintangan yang
selalu menghadang karena sesungguhnya kegagalan adalah awal dari keberhasilan.
Gunakanlah kesempatan sebaik mungkin dan janganlah menyia-nyiakan kesempatan
karena kesempatan tidak datang berkali-kali berbaktilah kepada orang tuamu
karena walaupun sesukses apapun kita kalau tidak berbakti terhadap orang tua
kita apa gunanya ibarat kata sepandai apapun kita kalau ilmunya tidak di
amalkan, semua akan sia-sia.
Semua yang kita inginkan maka
capailah sebisa kamu berkat do’a dan usaha maka tidak ada yang tidak mungkin
terjadi asalkan kita mau berusaha. Tidak ada manusia yng terlahir sempurna
setaip kekurangan seseorang pasti ada kelebihanya dan kelebihan seseorang pasti
ada kekurangannya manusia diciptakan untuk hidup saling berdampingan dan saling
tolong-menolong sebagai manusia tidak akan berhasil kalau tidak ada bantuan
dari orang lain walaupun sekecil apapun itu. Dan hargailah pendapat orang lain
kalau ingin dihormati kalau bukan kita yang memulai siapa lagi.
0 Komentar untuk "Meraih Cita-Cita"