Tekaje 123

Artikel belajar,Trik,dan Ilmu Pengetahuan.

Setitik Kejujuran



Setitik Kejujuran 

 Alfeus Adi S.


Matahari mulai menyembunyikan sinarnya ,di saat aku sedang merebahkan diriku di kursi bambu depan rumahku . sore itu aku teringat akan masalalu ku yang begitu kelam dan menyedihkan , Rina itulah namaku .Nama yang sering masuk dalam daftar  catatan Guru, bukan karena suatu prestasi melainkan suatu penghargaan yang buruk .
Semuanya berawal sejak aku kelas 1 SMK . berawal dari sebuah buku pedoman yang aku abaikan, aku sering mendapat teguran dari petinggi-petinggi sekolah mulai dari pejabat Intra sekolah hingga Pejabat sekolah tertinggi .
Pagi itu adalah awal minggu yang cerah bagiku, namun indahnya pagi itu mulai pudar saat suara lantang dari salah seorang anggota pejabat intra sekolah berdengung di telingaku “ Semuanya pimpinan saya ambil alih SIAP GRAK”, benar pagi itu adalah waktunya untuk upacara tapi aku tidak membawa topi,dasi dan kaus kaki yang sesuai dengan aturan ,hal itu memang sering aku abaikan , tapi mengingat janjiku kepada salah seorang sahabat baik ku sebut saja namanya Rini . aku telah berjanji padanya kalo aku akan berubah menjadi siswa yang lebih baik dan taat akan aturan yang berlaku di sekolah karna dia telah menyelamatkan aku dari amukan ibuku, karna ibuku memang sering di panggil ke sekolah karna tingkah lakuku yang sering mengabaikan peraturan sekolah .
Aku bingung aku gugup aku takut jika aku di juluki sebagai seorang pembohong dan sahabat-sahabatku menjauh dariku, pagi itu salah seorang guru menegurku karna upacara hampir di selenggarakan tetapi aku masih mondar-mandir di pinggir lapangan “Rina sedang apa kamu cepat ke lapangan ,upacara akan segera di mulai  ! “,ujar Guruku , akhirnya aku mencoba menghindar dengan pergi ke UKS pikirku saat itu UKS (“Unit Keselamatan Siswa”) bodoh memang tapi demi keselamatanku aku beranikan pergi ke UKS dengan alasan sakit.
Akhirnya upacara selesai tapi aku takut masuk ke kelas ,akhirnya aku tidak masuk ke kelas dengan alasan yang sama seperti sebelumnya yaitu sakit, aku takut jika aku harus bertemu dengan teman baikku itu ,aku takut jika mereka mengucilkan aku karna aku tidak menepati janjiku, kira-kira pukul 14.15 aku pulang karena pelajaran telah usai ,tak lupa aku pulang dengan diam-diam dan sampai di rumah tanpa di lihat oleh sahabat-sahabat baikku itu.
Keesokan harinyasetelah aku bangun dan hendak bersiap-siap ke sekolah ,tetapi pagi itu badanku rasanya serasa terbang dan sekitarku berputar sangat cepat , akhirnya pagi itu aku tidak  masuk sekolah karena aku sakit , pagi itu saat aku terbaring di tempat tidur aku berfikir “mungkin inilah yang namanya hukum karma dari kebohonganku ?” .detik demi detik ,menit demi menit berlalu , waktu mulai berputar, hingga akhirnya sekitar pukul 14.30 , suara klakson rumahku menggema yang mengganggu keheninganku ,tetapi hal itu tak aku hiraukan dan aku menlanjutkan lamunanku , selang beberapa menit ibuku datang menjengukku ke kamar dan berkata “ Rina teman-teman kamu datang nih mau jenguk kamu “, waktu ibuku berkata begitu,aku sedikit resah dan gelisah, aku mulai berfikir ,” bagaimana aku menjelaskan tentang kejadian kemarin sama teman-teman ku ?”, aku benar-benar ketakutan ,tapi mau bagaimana lagi ibuku sudah terlanjur menyuruh teman-temanku masuk.
Beberapa saat kemudian aku mendengar decitan pintu kamar ku mulai terbuka, setelah itu teman-temanku masuk ke kamarku ,awalnya saling menyapa dan bertanya tentang kondisiku tak lupa mereka juga memijatku dengan tangan-tangan lembut mereka , batinku semakin tersiksa akibat kebohonganku di tambah lagi melihat kebaikan sahabat-sahabatku yang sangat perhatian sama aku,dan juga sikap ku yang keterlaluan dan tidak mau taat akan peraturan, akhirnya dengan setitik keberanian aku putuskan dari pada aku tersiksa danmengecewakan mereka, lebih baik aku jujur meskipun itu berat “pikirku”.dengan penuh keberanian akhirnya aku bebicara “  Rini aku mau ngomong sama kamu “ , jawab Rini “iya Na ngomong aja” . jawabku “maaf sebelumnya aku telah berbohong sama kalian kalo aku bakal berubah menjadi anak yang lebih baik tapi nyatanya belum bisa , kalian gak benci sama aku kan ????“. jawab Rini “ Kami gak akan benci sama kamu Rin, kami kan teman-teman kamu ,kami bakal bantu kamu supaya kamu bisa berubah menjadi anak yang lebih baik,kamu berkata jujur sama kami dengan apa yang kamu lakukan kemarin itu sungguh luar biyasa,meskipun itu sedikit mengecewakan ,tapi kami menghargai kejujuranmu Rin , kejujuran lebih berharga daripada permata“.
Saat itu aku sadar bahwa setitik kejujuran membuat semua beban kebohonganku menjadi ringan dan juga, membawa perubahan dalam hidupku,mulai saat itu aku berubah menjadi anak yang baik bahkan diriku yang sebelumya super nakal ,sekarang menjadi siswa yang berprestasi semua itu berkat teman-temanku .

0 Komentar untuk "Setitik Kejujuran "

 
Copyright © 2014 - All Rights Reserved
Template By. Catatan Info