PURWODADI MEMBIRU
Ahmad Fathoni
5 Mei 2013, tepatnya hari kamis ada
seorang anak bernama Thoni latihan sepak
bola bersama teman-temannya di lapangan bola Kecamatan Toroh Grobogan tepatnya di Desa Kenteng, Thoni yang sedang
latihan ringan tiba-tiba dipanggiloleh pelatihya yang bernama Pak Nur. “Thon, tadi pak Nur dapat telfon dari panpel
Persipur bahwassb kita diundang buat jadi anak gawang dan pendamping pemain PERSIPUR
Purwodadi lawan PSIS SemarangMinggu besok, teman-teman kasih tau semua” Ujar pak
Nur.
Thoni
yang selesai dipanggil pelatihnya segera mendatangi teman-temanya yang sedang
pemanasan dipojok lapangan. Dia menuturkan semua yang diamanahkan oleh pak Nur
kepada dia ,setelah menuturkan semua dengan jelas, teman-temanya akhirnya
setuju untuk jadi anak gawang dan pendamping pemain besok hari Minggu.Thoni
yang diberikan amanah dari pelatihnya segera menemui pelatihnya yang sedang
menunggu jawaban darinya .Setelah menemui pelatih,Thoni langsung manjawab
setuju atas pinangan dari panpel PERSIPUR , lepas itu Thoni dkk melakukan
latihan fisik untuk pemulihan stamina dengan arahan pelatih dengan sangat enjoy
,setelah sesi fisik selasai pemain pulang dengan pesan sebelumnya dari sang
pelatih bahwa hari Minggu pagi kumpul di warung dekat lapangan sedangkan yang
rumahnya jauh bisa nunggu didekat jalan raya biar tidak usah jauh-jauh datang
ke lapangan Kenteng .
Hari Minggu pun telah tiba, anak-anak ssb
Kenteng telah siap untuk menantikan duel yang sangat gengsi, orang JATENG biasa
memanggil pertandingan itu dengan sebutan
“Derbi JATENG” . Derbi yang benar-benar menegangkan itu akan dihelak
dimarkas besar tim kebanggaan warga Grobogan yaitu Stadion Krida Bakthi Simpang
Lima Purwodadi pada Minggu 5 Mei 2013.
Kenapa tidak dibilang partai yang menegangkan dan sarat gengsi ? karena ketika
PERSIPUR bertandang di Stadion Jatidiri Semarang yang tidak lain dan tidak
bukan adalah stadion kebesaran dari warga Semarang. Tim PERSIPUR mengalami
kekalah yang sangat mencolok yaitu kalah 7-0, itu membuat pertandingan pada
hari Minggu ini akan terjadi partai besar ditanah Jawa Tengah seperti layaknya
EL CLASSICO di ranah Spanyol.
Para pemain SSB Kenteng sudah siap menunggu
di warung dekat lapangan dan sebagian yang menunngu di dekat Jalan Raya
Purwodadi-Solo KM 12, dan ketika didalam travel anak-anak terlihat ceria dan
menikmati suasana didalah travel, mereka bercanda ria,foto-foto, semari
menunggu tiba ke stadion.
Sesampainya di stadion Krida Bakthi sekitar pukul 12 Siang, anak-anak SSB Kenteng
pun langsung beristirahat sejenak di dalam stadion tepatnya didekat kantin,
sembari beristirahat anak-anak jajan dan makan
untuk menjaga stamina ketika
menjadi anak gawang walaupun tidak bermain bola setidaknya juga harus
berstamina tingi, ada yang langsung
makan ada juga yang sholat dzuhur dulu. Thoni dan temanya yang bernama
Edi yang lagi selesai sholat dipanggil Pak Nur untuk mengambil seragam didalam
travel yang akan dipakai nanti sore, Thoni langsung segera mengambil seragam
itu tetapi Edi malah makan bersama teman-temanya yang lain dikantin, setelah
mengambil seragam Thoni langsung membagikanya keseluruh teman-temanya, setelah
selesai makan semua anak-anak SSB ganti baju dan bersiap menjadi anak gawang
dan pendamping pemain,
Waktu sudah menunjukan pukul 14.00 terlihat
di kejahuan suporter dari PERSIPUR yaitu Laskar Petir,Garas,dan Spink mania
sudah mulai memasuki teribun timur dengan atribut masing-masing beda dengan
suporter PSIS yaitu Panser Biru dan SNEX yang mesih sedikit dan belum memasuki
stadion, mereka mesih diluar stadion Krida Bakthi entah apa yang sedang mereka
tunggu mungkin mreka menunggu anggotanya yang lain sembari bercengkrama dan
membeli tikaet pertandingan. Terdengar suara seru dari luar stadion yang
membuat penasaran anak-anak SSB Kenteng, ternyata suara itu tak lain dan tak
bukan adalah para suporter PSIS yang baru sampai di Purwodadi.
Para pemain PERSIPUR dan PSIS telah memasuki
lapangan untuk melakukan pemanasan terlebih dalu terlihat disana ada nama-nama
beken seperti Ronald Fagundez di PSIS dan Idrus Gunawan di PERSIPUR, Thoni dan
teman-teman sudah bersiap-siap di belakang lorong masuk lapangan stadion,mereka
menunggu pemain selasai pemanasan, para anak-anak SSB Kenteng bersemangat
sekali menantikan pertandingan itu mereka berkeinginan untuk bisa bersalaman
dan foto-foto dengan pemain idolanya di PERSIPUR dan PSIS,ketika lagi pemanasan
tiba-tiba suporter PSIS masuk stadion Krida Bakthi dengan begitu banyaknya
anggotanya sehingga mereka menjebol pembatas tribun belakang gawang,alhasil
mereka melingkari lapangan Krida Bakti dengan warna baju kebesaran
masing-masing suporter yaitu biru dan hitam. Pamain yang panik langsung
memasuki lorong stadion untuk menunggu kepasatian bermain, tidak disangka
panpel PERSIPUR telah mengintrupsikan anak gawang untuk duduk ditempat yang
telah diperintahkan yaitu di belakang gawang dan pinggir-pinggir lapangan, anak
gawang duduk bersama ribuan suporter terutama Thoni. Thoni yang duduk di
belakang gawang bagian selatan merasa takut karena dikerumuni biru-biru khas Semarang
akhirnya dia berinisiatif untuk duduk didekat polisi walaupun disampingnya juga
ada suporter tetapi dia merasa sedikit nyaman.
Setelah beberapa menit tidak memasuki
lapangan karena faktor yang tidak terpikirkan sebelumnya akhirnya pemain dari
kedua kesebelasan memasuki lapangan dengan raut muka semangat+panik, didalam
hati para pemainpasti tersilit rasa takut karena mereka bermain ditonton
didekat lapangan layaknya pertandingan antar kampung, setelah bermain beberapa
menit suporter semarang mulai melakukan tindak anarkis yaitu disekitar belakang
gawang mereka memasuki lapangan ketika bola hampir saja gol. “Itupun belum gol,
apalagi kalau sudah gol mungkin para pemain sudah ada pada lumunan para
suporter PSIS Semarang yang banyak
sekali, bahkan mengalahkan bannyaknya warga Grobogan yang datang ke stadion”
terbelisik kata hati dari Thoni.
Setelah 45 menit pertama yang skornya masih
0-0 pemain memasuki kamar ganti stadion
untuk mendengarkan arahan dari palatih masing-masing.Tak lupa juga para anak
gawang yang juga meninggalkan lapangan untuk minum sembari menunggu 45 menit
kedua, mereka ketika meninggalkan lapangan bersama para pemain
tak lupa untuk berjabat tangan dengan pemain-pamain idolanya para pemain
juga tidak sombong,mereka dengan senang hati untuk berjabat tangan dan sesekali
mengobrol dengan Thoni dkk.
Setalah waktu istirahat selesai para pemain
memasuki lapangan dan juga tentunya anak gawang, ketika bermain sekitar 20
menit babak kedua pertandingan diberhentikan karena stadion sudah tidak kondusif
lagi, perdebatan yang ada ditribun timur oleh kedua suporter PRSIPUR membuat stadion seolah-olah susananya
sangat-sangat mencengkram, dengan membludaknya suporter PSIS Semarang. Pemain
dan wasit kembali ke dalah ruang ganti untuk menunngu hasil yang ditentukan
pengaeas pertandingan untuk dilanjutkanya pertandingan inin atau tidak ketika
pemain dikamar ganti suasana di lapangan sudah sangat tidak kondusif lagi
suporter membakar jaring gawang dan rumput lapangan . Akhirnya pengawas
pertandingan memutuskan untuk mengakhiri pertandingan dengan skor akhir
0-0,setalah dimumkan keputusan itu diadakan pertemuan antara manejemen kedua
kesebelasan,pengawas pertandingan,suporter msing-masing tim dan wartawan.
Ternyata oh ternyata para suporter PSIS itu
datang membludak karena kurangnya sosialisasi dari petinggi suporter PSIS,
mereka tidak mengetahui berapa banyak jatah tiket untuk tim tamu yang
disediakan panitia pelaksana dari Persipur Purwodadi. Akhirnya terjadi
pembludakan didalam stadion Krida Bakthi Simpang Lima Purwodadidengan lautan
orang berbaju biru.
Untuk Thoni dan anak gawang lainya merasa
sedih dan kecewa karena mereka tidak nyaman ketika berada di samping lapangan
dan belakang gawang, mereka mengungkapkan kesedihanya ketika perjalanan pulang
di dalam travel mereka hanya terdiam dengan lesu tidak diperdulikanya lapar
diperut. Setelah pulang kerumah masing-masing mereka dititipi pesan dari
panitia pelaksana Persipur yang di kirim oleh pelatihnya . “ nggak usah sedih,
ketika PERSIPUR lawan PSCS kita diundang lagi untuk jadi anak gawang dan
pendamping pemain lagi” bunyi pesan singkat yang dikirim oleh pak Nur.Akhirnya
anak-anak SSB Kenteng merasa tenang dan tidurnyapun bisa
nyenyak lagi karena pikiran yang lagi capek dan sedih.
1 Komentar untuk "Purwodadi Membiru"
jasa tukang taman
jasa tukang taman
jasa tukang taman
jasa tukang taman
jasa tukang taman vertikal vertical garden
forum indonesia
jasa tukang taman
like