Tekaje 123

Artikel belajar,Trik,dan Ilmu Pengetahuan.

Purwodadi Membiru



                                        

PURWODADI MEMBIRU

Ahmad Fathoni


5 Mei 2013, tepatnya hari kamis ada seorang  anak bernama Thoni latihan sepak bola bersama teman-temannya di lapangan bola Kecamatan Toroh Grobogan  tepatnya di Desa Kenteng, Thoni yang sedang latihan ringan tiba-tiba dipanggiloleh pelatihya yang bernama Pak Nur.  “Thon, tadi pak Nur dapat telfon dari panpel Persipur bahwassb kita diundang buat jadi anak gawang dan pendamping pemain PERSIPUR Purwodadi lawan PSIS SemarangMinggu besok, teman-teman kasih tau semua” Ujar pak Nur.
 Thoni yang selesai dipanggil pelatihnya segera mendatangi teman-temanya yang sedang pemanasan dipojok lapangan. Dia menuturkan semua yang diamanahkan oleh pak Nur kepada dia ,setelah menuturkan semua dengan jelas, teman-temanya akhirnya setuju untuk jadi anak gawang dan pendamping pemain besok hari Minggu.Thoni yang diberikan amanah dari pelatihnya segera menemui pelatihnya yang sedang menunggu jawaban darinya .Setelah menemui pelatih,Thoni langsung manjawab setuju atas pinangan dari panpel PERSIPUR , lepas itu Thoni dkk melakukan latihan fisik untuk pemulihan stamina dengan arahan pelatih dengan sangat enjoy ,setelah sesi fisik selasai pemain pulang dengan pesan sebelumnya dari sang pelatih bahwa hari Minggu pagi kumpul di warung dekat lapangan sedangkan yang rumahnya jauh bisa nunggu didekat jalan raya biar tidak usah jauh-jauh datang ke lapangan Kenteng .
Hari Minggu pun telah tiba, anak-anak ssb Kenteng telah siap untuk menantikan duel yang sangat gengsi, orang JATENG biasa memanggil pertandingan itu dengan sebutan  “Derbi JATENG” . Derbi yang benar-benar menegangkan itu akan dihelak dimarkas besar tim kebanggaan warga Grobogan yaitu Stadion Krida Bakthi Simpang Lima Purwodadi  pada Minggu 5 Mei 2013. Kenapa tidak dibilang partai yang menegangkan dan sarat gengsi ? karena ketika PERSIPUR bertandang di Stadion Jatidiri Semarang yang tidak lain dan tidak bukan adalah stadion kebesaran dari warga Semarang. Tim PERSIPUR mengalami kekalah yang sangat mencolok yaitu kalah 7-0, itu membuat pertandingan pada hari Minggu ini akan terjadi partai besar ditanah Jawa Tengah seperti layaknya EL CLASSICO di ranah Spanyol.
Para pemain SSB Kenteng sudah siap menunggu di warung dekat lapangan dan sebagian yang menunngu di dekat Jalan Raya Purwodadi-Solo KM 12, dan ketika didalam travel anak-anak terlihat ceria dan menikmati suasana didalah travel, mereka bercanda ria,foto-foto, semari menunggu tiba ke stadion.
Sesampainya di stadion Krida Bakthi  sekitar pukul 12 Siang, anak-anak SSB Kenteng pun langsung beristirahat sejenak di dalam stadion tepatnya didekat kantin, sembari beristirahat anak-anak jajan dan makan  untuk menjaga stamina ketika  menjadi anak gawang walaupun tidak bermain bola setidaknya juga harus berstamina tingi, ada yang langsung  makan ada juga yang sholat dzuhur dulu. Thoni dan temanya yang bernama Edi yang lagi selesai sholat dipanggil Pak Nur untuk mengambil seragam didalam travel yang akan dipakai nanti sore, Thoni langsung segera mengambil seragam itu tetapi Edi malah makan bersama teman-temanya yang lain dikantin, setelah mengambil seragam Thoni langsung membagikanya keseluruh teman-temanya, setelah selesai makan semua anak-anak SSB ganti baju dan bersiap menjadi anak gawang dan pendamping pemain,
Waktu sudah menunjukan pukul 14.00 terlihat di kejahuan suporter dari PERSIPUR yaitu Laskar Petir,Garas,dan Spink mania sudah mulai memasuki teribun timur dengan atribut masing-masing beda dengan suporter PSIS yaitu Panser Biru dan SNEX yang mesih sedikit dan belum memasuki stadion, mereka mesih diluar stadion Krida Bakthi entah apa yang sedang mereka tunggu mungkin mreka menunggu anggotanya yang lain sembari bercengkrama dan membeli tikaet pertandingan. Terdengar suara seru dari luar stadion yang membuat penasaran anak-anak SSB Kenteng, ternyata suara itu tak lain dan tak bukan adalah para suporter PSIS yang baru sampai di Purwodadi.
Para pemain PERSIPUR dan PSIS telah memasuki lapangan untuk melakukan pemanasan terlebih dalu terlihat disana ada nama-nama beken seperti Ronald Fagundez di PSIS dan Idrus Gunawan di PERSIPUR, Thoni dan teman-teman sudah bersiap-siap di belakang lorong masuk lapangan stadion,mereka menunggu pemain selasai pemanasan, para anak-anak SSB Kenteng bersemangat sekali menantikan pertandingan itu mereka berkeinginan untuk bisa bersalaman dan foto-foto dengan pemain idolanya di PERSIPUR dan PSIS,ketika lagi pemanasan tiba-tiba suporter PSIS masuk stadion Krida Bakthi dengan begitu banyaknya anggotanya sehingga mereka menjebol pembatas tribun belakang gawang,alhasil mereka melingkari lapangan Krida Bakti dengan warna baju kebesaran masing-masing suporter yaitu biru dan hitam. Pamain yang panik langsung memasuki lorong stadion untuk menunggu kepasatian bermain, tidak disangka panpel PERSIPUR telah mengintrupsikan anak gawang untuk duduk ditempat yang telah diperintahkan yaitu di belakang gawang dan pinggir-pinggir lapangan, anak gawang duduk bersama ribuan suporter terutama Thoni. Thoni yang duduk di belakang gawang bagian selatan merasa takut karena dikerumuni biru-biru khas Semarang akhirnya dia berinisiatif untuk duduk didekat polisi walaupun disampingnya juga ada suporter tetapi dia merasa sedikit nyaman.
Setelah beberapa menit tidak memasuki lapangan karena faktor yang tidak terpikirkan sebelumnya akhirnya pemain dari kedua kesebelasan memasuki lapangan dengan raut muka semangat+panik, didalam hati para pemainpasti tersilit rasa takut karena mereka bermain ditonton didekat lapangan layaknya pertandingan antar kampung, setelah bermain beberapa menit suporter semarang mulai melakukan tindak anarkis yaitu disekitar belakang gawang mereka memasuki lapangan ketika bola hampir saja gol. “Itupun belum gol, apalagi kalau sudah gol mungkin para pemain sudah ada pada lumunan para suporter PSIS Semarang  yang banyak sekali, bahkan mengalahkan bannyaknya warga Grobogan yang datang ke stadion” terbelisik kata hati dari Thoni.
Setelah 45 menit pertama yang skornya masih 0-0  pemain memasuki kamar ganti stadion untuk mendengarkan arahan dari palatih masing-masing.Tak lupa juga para anak gawang yang juga meninggalkan lapangan untuk minum sembari menunggu 45 menit kedua, mereka ketika meninggalkan lapangan bersama para  pemain  tak lupa untuk berjabat tangan dengan pemain-pamain idolanya para pemain juga tidak sombong,mereka dengan senang hati untuk berjabat tangan dan sesekali mengobrol dengan Thoni dkk.
Setalah waktu istirahat selesai para pemain memasuki lapangan dan juga tentunya anak gawang, ketika bermain sekitar 20 menit babak kedua pertandingan diberhentikan karena stadion sudah tidak kondusif lagi, perdebatan yang ada ditribun timur oleh kedua suporter PRSIPUR  membuat stadion seolah-olah susananya sangat-sangat mencengkram, dengan membludaknya suporter PSIS Semarang. Pemain dan wasit kembali ke dalah ruang ganti untuk menunngu hasil yang ditentukan pengaeas pertandingan untuk dilanjutkanya pertandingan inin atau tidak ketika pemain dikamar ganti suasana di lapangan sudah sangat tidak kondusif lagi suporter membakar jaring gawang dan rumput lapangan . Akhirnya pengawas pertandingan memutuskan untuk mengakhiri pertandingan dengan skor akhir 0-0,setalah dimumkan keputusan itu diadakan pertemuan antara manejemen kedua kesebelasan,pengawas pertandingan,suporter msing-masing tim dan wartawan.
Ternyata oh ternyata para suporter PSIS itu datang membludak karena kurangnya sosialisasi dari petinggi suporter PSIS, mereka tidak mengetahui berapa banyak jatah tiket untuk tim tamu yang disediakan panitia pelaksana dari Persipur Purwodadi. Akhirnya terjadi pembludakan didalam stadion Krida Bakthi Simpang Lima Purwodadidengan lautan orang berbaju biru.
Untuk Thoni dan anak gawang lainya merasa sedih dan kecewa karena mereka tidak nyaman ketika berada di samping lapangan dan belakang gawang, mereka mengungkapkan kesedihanya ketika perjalanan pulang di dalam travel mereka hanya terdiam dengan lesu tidak diperdulikanya lapar diperut. Setelah pulang kerumah masing-masing mereka dititipi pesan dari panitia pelaksana Persipur yang di kirim oleh pelatihnya . “ nggak usah sedih, ketika PERSIPUR lawan PSCS kita diundang lagi untuk jadi anak gawang dan pendamping pemain lagi” bunyi pesan singkat yang dikirim oleh pak Nur.Akhirnya anak-anak SSB Kenteng merasa tenang dan tidurnyapun bisa nyenyak lagi karena pikiran yang lagi capek dan sedih.










 
Copyright © 2014 - All Rights Reserved
Template By. Catatan Info