Pengalaman Yang Berharga
Vani Irawan
Aku
adalah seorang siswa yang bersekolah di sekolah menegah kejuruan, pekerjaanku
sehari-hari belajar dan juga mengikuti berbagai organisasi di sekolahan dan
salah satu hobiku yaitu ngeblog.
.Pada
pagi hari yang cerah dan dinging, suara kokok ayam terdengar kesuara yang
akhirnya dapat membangunkan ku dari tidur.Itulah yang selama ini kurasakan
udara yang dingin dan juga suara ayam dalam terbangunnya diriku.Selama ini aku
dibangunkan oleh sura ayam dan juga suara ibuku
terdengar.”Van...van...bangun...!” terdengar suara ibuku yang memanggilku
disaat aku sedang terlelap tidur hingga pagi hari. Pada saat ibu memanggil
suara ku dan suara itu terdengar aku langsung bangun dari ranjangku, lalu
membersihkan tempat tidur dan dilanjutkan dengan sholat subuh.
“Iya mak...., bentar”
jawabku sambil bangun dari ranjang.
“jangan lupa... sholat subuh
ya..?” denagn suara yang keras.
Akupun langsug mengambil ari
wudhu untuk sholat subuh setelah itu, dan langsung mandi untuk berangkat ke
sekolah.kegiatan itu selalu aku lakukan hampir tiap hari, lalu aku bersiap-siap
ke sekolah.
“mak aku berangkat dulu
ya...?”
“pak aku berangkat
dulu...” sambil salaman dengan kedua
orang tua.
“Iya hati-hati ya dijalan..
“ Jawab kedua orang tua ku.
Saat dimana yang
kutunggu-tunggu yaitu bersekolah aku bersemangat ketika kesekolah karena ada
banyak hal yang baru baik ilmu maupun pekerjaan rumah yang baru, setiap di
sekolah aku bertemu teman-teman bercanda , tertawa, belajar, tanya jawab, semua
itu kami lakukan bersama dan saat paling bahagia saat aku melaksanakan tugas di
berbagai organisasi yang telah aku ikuti seperti pramuka. Di pramuka kami belajar berbagai hal baik suka
duka kami telah lewati.
Pada hari ini kami sepulang
sekolah kami berkumpul, untuk mengadakan suatu rapat dan membahas berbagai hal
untuk suatu kegiatan.
Aku, intan, indah, miya,
fadil, dan semua anggota kami berkumpul di ruang dan membahas kegiatan yang
akan kami adakan. Di kegiatan yang akan kami kerjakan kami bertindak sebagai panitia
sehingga kami harus bersungguh-sungguh dalam menyimpulkan dan memastiakan
berbagai hal yang akan terjadi dikegiatan tersebut.Kegiatan pun kami buat
hingga persiapan yang begitu matang sampai pada hari dimana dilaksanakannya
kegiatan tersebut.
Pada Hari kedua sebelum kegiatan akan dilakukan kami
pergi untuk mencari beberapa perlengkapan.aku, indah, dan intan pergi kerumah
indah untuk mengambil pelepah pisang.
“indah dimana tempatnya
pelepah pohon pisang milik mu itu ?”
tanya intan.
“didekat rumah ku, dekat kok
tempatnya cuma perjalanan kerumahku yang jauh, he he he.”jawab indah.
Kami bertiga pergi ke rumah
indah, setengah jam perjalanan yang telah kami tempuh sehingga taklama setelah
perjalanan kami sampai di rumahnya indah.
“silahkan masuk.”kata indah.
“Iya terima kasih ya indah,
maaf jika merepotkan.” Kata aku danIntan.
Setelah kami masuk kami
debiri beberapa cemilan dan setelah itu kami langsung menuju tempat dimana
pelepah pohon pisang terletak. Kami bertiga kaget ternyata pelepah pisang
tersebut besar dan kami kesulitan dalam membawanya.Kami mencari beberapa siasat
agar kami bertiga mudah dalam mengangkat pelepah pisang tersebut, selang
beberapa menit aku memutuskan untuk memotong pohon pisang itu menjadi beberapa
bagian meskipun tetap berat tetapi itu akan memudahkan jika kita mengangkatnya.Setelah
itu kami kembali kesekolah untuk menyiapkan hal-hal yang belum terselesaikan.
Satu hari sebelum kegiatan berlangsung aku dan semua
teman-teman ku mengadakan rapat terakhi untuk melakukan pemantapan, jujur kami
masih belum mengerti sepenuhnya tentang kegiatan tersebut, tetapi kami tidak
tanya atas ketidak mengertian ku ini.Setelah itu kami melakukan pengecekan
perlengkapan keseluruhan terakhir, pengecekan yang berlangsung lumayan lama itu
membuat ku semakin kelelahan, kelelahan yang belum sepenuhnya ku alami karena
kegiatannya belum terlaksana dan sudah mengalami kelelahan. Aku kawatir jika
waktunya kegiatan nanti malah sakit.Setelah selesai pengecekan untuk yang
terakhirkalinya aku dan semua teman ku pulang untuk beristirahat agar kami siap
dalam kegiatan esok harinya.
Pada keesokan harinya kami memulai kegiatan, kegiatan
tersebut dimulai dari pagi hari dan terus berlangsung selama 2 hari 1
malam.Pada awal kegiatan semua berjalan lancar dan sesuai rencana hingga
menjelang petang kegiatan masih terlaksana dengan lancar, tetapi pada saat itu
juga ada salah satu teman ku yang jatuh sakit.Kami langsung membawa teman kami
itu untuk instirahat, disisi lain kami juga kebingungan untuk mencari pengganti
teman kami tersebut.Kami berdebat beberapa menit hingga jadwal yang pengampunya
teman ku yang sakit tersebut harus diganti tapi kami masih belum menemukan
siapa penggatinya karena jumlah kami yang pas-pasan.
“Bagaimana ini kita harus
menggantinya dengan siapa ?” tanya ku dengan bingung.
“Kita pikirkan dulu tentang
penggantinya nanti, sementara kegiatan pada hari ini masih terus berlangsung.
Segera yang lain melanjutkannya masing-masing.” Kata intan.
“Gimana kalau orang yang
tugasnya sedikit di kegiatan ini untuk merangkap atau doble tugasnya ?” usulan
ku.
“Tetapi nanti kalau ada yang
doble tugasnya nati jika jadawal orang tersebut bertarakan dengan orang yang
diganti gimana ?” tanya teman ku dangan bingung.
“Tidak apa-apa begitu saja,
jadi satu orang yang tugasnya sedikit merangkap tugas teman kita yang sakit,
tetapi nanti jika jadwalnya bertabrakan nanti yang lain yang biar mengganti
atau membantu jadwal yang menggati jadwal orang tadi gimana ?” Usul ku dengan
keseriusan.
“Baik nanti silahkan yang
tidak bertugas membantu yang lain ya.” Kata indah
“Baik...” Kata teman-teman.
Meskipun kami kesulitan
mencari penggati tetapi kami berusaha untuk memecahkan masalah tersebut dengan
tenang dan dengan pemikiran yang matang supaya kami tidak salah dalam mengambil
keputusan, kami harus memutuskan secara bersamaan tanpa pemutusan satu pihak.
Setelah kami menemukan solusinya kami langsung
melanjutkan kegiatan itu hingga selesai dan syukur lah kegiatan tersebut dapa
dilaksanakan dengan sukses tanpa ada halangan lain.Setelah kegiatan terlaksana
dengan keseluruhan kami berkumpul di salah satu ruang untuk melaksanankan
kegiatan penutupan yaitu kebersihan dan menata seluruh ruangan, membersihkan
semuanya merapikan semuanya.
Setelah semuanya dilakukan kami semua berdo’a dan
bersyukur karena kegiatan kami dapat terlaksana meski ada beberapa kesalahan
tetapi tidak fatal.Meskipun ada teman kami yang sakit itu juga tidak menjadi
halangan bagi kami untuk melaksanakan kegiatan dengan lancar.Setelah itu kami
langsung pulang kerumah untuk instirahat dan sesampainya dirumah aku langsung
tergeletak di kasur dan tidur hingga petang.
Keesokan harinya aku bersiap-siap untuk kesekolah karena
kegiatan tersebut diadakan pada hari sabtu hingga meinggu siang jadi senin kami
masigh harus berangkat kesekolah.
Pelangalaman yang kualami tersebut tidak akan pernah aku
lupakan sesungguhnya pengalaman adalah guru yang paling berharga bagi kita
semua sehingga pengalaman tersebut akan membuat kita menjadi semakin dewasa dan
juga dapat berfikir lebih maju dibandingkan yang lain.
Ngrombo,20
september 2014
0 Komentar untuk "Pengalaman Yang Berharga "