Tekaje 123

Artikel belajar,Trik,dan Ilmu Pengetahuan.

Mimpi Sang Pahlawan



Mimpi Sang Pahlawan

Arif army ananda

Di suatu tempat pesisir pantai hidup seorang anak kecil yang bernama Putu, disana dia hidup sebatang karang sejak umur 9 tahun. Putu terlahir dari keluarga yang sederhana, kini setelah ia ditinggal kedua orang tuanya dia harus mencari uang sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap harinya namun dia juga di bantu oleh tetangga tetangganya.
Matahari belum terbit namun Putu sudah pergi ke pasar untuk menjual kayu bakar yang dia ambil dari hutan dan setelah menjual kayu bakarnya kini Putu mengayuh sepada tua peninggalan ayahnya menuju Sekolah dasar di daerahnya, dengan penuh semangat demi mencari ilmu dia menempuh jarak 10 Kilometer setiap paginya, sesampainya di sekolahan dia menunggu semua murid sekolah masuk ke dalam kelas, setelah semua murid sudah masuk ke kelasnya masing masing lalu Putu seperti biasa, dia hanya mengintip pembelajaran lewat jendela samping belakang kelas, karena Putu telah putus sekolah semenjak kedua orang tuanya meninggal. Dengan beralatkan buku dan pensil seadanya dia selalu mengikuti dan memahami pembelajaran dari guru sampai selesai  tidak seperti murid yang lainnya, meskipun di dalam kelas ada yang ramai sendiri dan seenaknya sendiri tidak mengikuti pembelajaran dengan baik namun hal itu selalu di tanggapi Putu dengan baik, “Biarkan mereka begitu, yang penting saya tidak”. Kata hati Putu.
Pembelajaran telah selesai kini Putu kembali pulang kerumah, di perjalanan dia selalu di kata katain dan di caci oleh murid sekolahan lantaran dia tidak sekolah lagi,namun Putu hanya diam saja dan tidak mendengarkan kata kata itu meski di dalam hati Putu terasa sangat sakit sekali. Di tengah perjalanan pulang Putu terasa amat lelah sekali karena panasnya matahari dan mengayuh sepeda tua yang jalannya sudah tak seperti masanya dulu, lalu Putu berhenti di pinggir jalan dekat sungai. Saat ia istirahat dia melihat seorang kakek di gubug kecil yang jaraknya tidak jauh dari Putu, terlihat kakek tersebut melambaikan tangan ke arah Putu yang nampaknya memanggil ia agar datang mengampirinya.
Tak lama kemudian Putu langsung mnghampiriya, setelah tiba di gubug kecil dan bertemu dengan kakek itu Putu langsung bertanya kepada kakek itu mengapa dia di panggil.
Putu   : “ Kakek memanggil saya ada apa kek ? “. Tanya Putu.
Kakek : “ oh, tidak apa apa cu, saya melihat kamu kepansan duduk di pinggir sungai itu jadi         kakek memanggil kamu kesini “. Jawab kakek.
Putu   : “ oh iya kek, terima kasih ya kek “.
Kakek : “ iya cu, ngomong ngomong nama cucu siapa ? “.
Putu   : “ nama saya Putu kek “.
Kakek : “ emangnya cucu habis dari mana ? kok terasa lelah sekali kelihatannya “.
Putu   : “ oh, Putu tadi habis dari sekolah kek “.
Kakek : “ lhoo, kok tidak pakai seragam sekolah ? “.
Putu   : “ iya kek, soalnya Putu sudah putus sekolah sejak kepergian orang tua Putu. Putu ke sekolah hanya mengikuti pelajaran dari luar kelas saja itu pun harus sembunyi sembunyi kek agar tidak ketahuan murid lainya, karena Putu malu kek “.
Kakek : “ orang tua cucu sudah tidak ada lagi ! lalu cucu di rumah dengan siapa ? “.
Putu   : “ Putu dirumah sendiri kek “.
Kakek : “ oh iya? Kalau boleh cucu bisa tinggal di rumah kakek, kakek jadikan anak angkat nanti kamu bisa kakek sekolahin lagi dan merawat kamu cu, karena saya kasihan dengan keadaanmu yang masih kecil harus hidup sendiri“.
Putu   : “ benar kek ?. emm, tapi bagaimana dengan istri dan anak anak kakek? “.
Kakek : “ istri kakek sudah meninggal cu dan anak anak kakek sudah mempunyai tempat tinggal sendiri sendiri, dirumah hanya ada kakek sendiri “.
Putu   :  “ tapi kek bagaimana dengan rumah Putu kek ? “.
Kakek : “ rumah cuc di biarkan saja, yang penting setiap 3 hari atau 1 minggu sekali cucu datang kesan untuk membersihkan rumah cucu dan sekali sekali cucu juga boleh tidur disana kalau cucu sedang rindu rumah cucu. Bagaimana ? “.
Mendengar tawaran kakek yang akan menyekolahkan Putu lagi dan merawatnya akhirnya Putu menyetujui penawaran kakek.
Putu  : “ baiklah Putu mau kek, kapan saya bisa langsung ke rumah kakek ? “
Kakek :  “ besok cucu bisa langsung ke rumah kakek, tapi kamu kan belum tau rumah kakek jadi besok setelah sudah memberesi pakaianmu kamu bisa temui kakek disini lagi “.
Putu   : “ baik kek”.
Lalu setelah Putu selesai berbincang  bincang dengan kakek Putu pun pulang ke rumah dan keesokan harinya putu membawa semua barang yang berguna untuk pindah ke rumah kakek kakek tersebut.
Setelah selesai memberesi semua kebutuhannya Putu pun langsung pergi meninggalkan rumahnya dan menuju ke rumah kakek. Beberapa hari kemudian kakek pun menepati janjinya yaitu mendaftarkan Putu untuk sekolah lagi.
Beberapa tahun kemudian Putu sudah beranjak dewasa kini dia sudah duduk di bangku kelas 3 SMA. Namum seiring berjalannya waktu kakek yang menjadikan Putu sebagai anak angkat kini jatuh sakit dan meninggal dunia, namun beberapa hari sebelum meninggal dunia kakek meninggalkan pesan kepada Putu. Pesan terakhir kakek kepada Putu adalah ia berpeasan agar nanti setelah lulus sekolah dia menjadi seorang yang sukses dan abdi terhadap negara dan agama. Itulah pesan singkat kakek namun setiap hari selalu dipikirkan oleh Putu.
Setelah pendidikan Putu selesai, Putu bingung harus melanjutkan kerja dimana? Dan kini dia hanya merumat sawah dan binantang peliharaan peninggalan kakek. Waktu terus berjalan Putu mendengar kabar kabar kalau akan ada pendaftaran calon anggota tentara, ini merupakan kesempatan putu untuk mendaftar pencalonan tersebut karena postur tubuh dan fisik Putu yang sangat mendukung di dalam persyaratan persyaratannya. Setelah putu mendaftarkan dirinya dan sudah melakukan semua tes kini tinggal menuggu hasil pengumumannya. Dan hasilnya.... Putupun di terima kedalam anggota tentara.
Di dalam keanggotaan tersebut Putu di nobatkan sebagai prajurit terbaik dan tercerdas hingga dia mendapatkan penghargaan dari atasan atasannya dan juga mendapatkan kenaikan pangkat, tak tanggung tanggung kini dia di sekolahkan untuk pelatihan menjadi seorang perwira tentara tanpa mengeluarkan dana atau mendapatkan beasiswa.
5 tahun kemudian Putu telah selesai sekolah ke pemimpinan. Kini dia sudah menjadi orang yang terhormat dan sukses. Dalam kehidupannya kini dia terkadang teringat pesan kakek yang membesarkan dia hingga bisa seperti ini, yaitu menjadi orang yang sukses dan abdi terhadap negara. Kini semua pesan pahlawan hidupnya telah di wujudkannya.


 
Copyright © 2014 - All Rights Reserved
Template By. Catatan Info