Pada
waktu pertama kali mengikuti ekstrakulikuler basket, Boy melihatsesosok gadis
muda berambut pendek sebahu, berkulit sawo matang, dan sedikit konyol. Mataku
hanya tertuju pada satu orang tersebut. Entah mengapa Boy begitu terpukau pada gadis
itu. Boy ingin mengetahui siapa namanya dan dimana rumahnya. Setelah beberapa
hari tidak melihatnya, akhirnya Boy tahu juga siapa namanya dan dimana
rumahnya. Namanya adalah Ana dan rumahnya berada sedikit jauh dari sekolah. Setelah
mengetahui banyak tentang gadis itu, Boy berniat untuk mengajak ia berkenalan.
“ Kakakamu Ana dari kelas XTKJ2 ya?”
Boy berkata dengan gagap.
“ Iya. Siapa ya?” Ana berbalik tanya
kepada Boy
“ Aku Boy dari XITKJ1” Boy menjawab
dengan sedikit malu-malu
“ Oalah. Ada perlu apa kak? Ana
bertanya lagi dengan rasa bingung
“ enggak kok. Cuma mau kenalan aja.”
Setelah Boy dan ana terlihat sangat
akrab dan saling suka satu sama lain, Boy ingin mengajak Ana untuk menonton
acara akustik di salah satu kafe yang baru saja berdiri. Di acara itulah Boy
dan Ana pertama kali bercanda tawa. Setelah acara itu selesai, Boy
mengantarkannya pulang ke rumah. Ke esokan harinya mereka berdua Boy mengajak
Ana pergi ke kantin bersama.
“ hai Ana. Ke kantin yuk.” Kata Boy
“ Maaf Boy, aku nggak bisa. Aku mau
mengikuti rapat di ruang 10” jawab Ana
“baiklah kalau begitu “ kata Boy
yang kemudian pergi meninggalkan Ana.
Sebelum bel pulang sekolah berbunyi,
ada beberapa pengumuman. Salah satunya adalah kalau nanti sore ada ekstrakulikuler
basket. Betapa bahagianya hati Boy bisa bertemu Ana lagi. Setelah pengumuman
itu selesai, bel pulang sekolahpun berbunyi. Tetapi Boy tidak bisa langsung
pulang dikarenakan jam produktif. Sekolah Boy yang satu ini, apabila jam
produktif itu pulang sekolah jam 15.00, dan apabila tidak jam produktif pulang
sekolah jam 14.15. Ketika kelas lain sudah pada keluar gerbang,kelas Boy dan
kelas satunya lagi masih berada di dalam ruangan lab. Setelah waktu menunjukkan
pukul 15.00, kelas Boy dan kelas satunya lagi sudah waktunya pulang. Boy tidak
sabar ingin ketemu Ana lagi, ia bergegas pulang ke rumah dan siap untuk
berangkat. Sebelum berangkat, tentunya Boy tidak lupa untuk melakukan Sholat
Asar. Setalah Boy sampai ke sekolah kembali, ternyata Ana tidak ada disana.
Ternyata dia sedang menyiapkan pr untuk ke esokan harinya. Di waktu itu juga
Boy tidak ada semangat untuk latihan basket. Estrakulikuler basketpun telah
usai. Kemudian Boy melanjutkanjalan-jalan terlebih dahulu untuk menyegaran
pikirannya. Setelah Boy sampai rumah, ia kemudian mandi,sholat, dan bantu
ibunya berjualan. Waktu telah berjalan 1 setengah jam. Jam menujukkan pukul
19.30. Boy ternyata di jemput oleh teman sekelasnya yang bernama Safi untuk
mengerjakan tugas bersama-sama di rumah Pian.
“Hai Boy, kau sudah mengerjakan pr
matematika?” tanya Safi
“ Belum. Bagaimana denganmu Pian?
Jawab Boy
“ Aku baru mengerjakan setengah dari
soal yang diberikan. “ jawab Pian
“boleh juga kalau kita nyontek
sedikit. “ canda Safi
“ hahahahaah. Nggak ah. “ jawab Pian
serius
“nggak asik kamu Pian “ terus Boy
“ iya iya. Sedikit sedikit ngambek
kalian “ jawab Pian dengan penuh tawa.
Setelah mereka bertiga selesai
mengerjakan pr mereka, kemudian mereka jalan-jalan untuk menghilangkan rasa
lelah mereka setelah mengerjakan pr mereka yang sedikit mengerikan itu.
“ Bagaimana kalau kita jalan-jalan?
“ tanya safi
“ iya nih, pusing banget mengerjakan
pr yang satu ini. “ jawab Pian
Setelah mereka jalan- jalan dengan
penuh canda tawa, mereka segera kembali ke rumah Pian. Ketika di tengah
perjalanan menuju ke rumah, mereka melihat sesosok makhluk yang sedikit besar.
Postur tubuh bisa dibilang pria, namun pakaian layaknya wanita. Ingin sekali
Pian dan Boy untuk mendekat, namun Safi sangat takut melihat makhluk itu. Mereka
bertiga tidak jadi mendekatinya dikarenakan Safi sangat takut dengan itu.
Setelah mereka kembali ke rumah Pian, Safi dan Boy segera pulang ke rumah
masing-masing. Setelah sampai ke rumah, Boy melakukan sholat Isya’ dan kemudian
tidur. Ketika dalam tidurnya Boy memimpikan sosok Ana. Keesokan harinya setelah
Boy bangun dengan dengan keadaan setengah sadar dan wajah masih mengantuk, Boy
ingin berjalan menuju kamar mandi, dengan tanpa sadar ia malah berjalan menuju
tempat air minum dan terbayang sosok Ana. Setelah beberapa menit melihat tempat
air minum itu,ia sadar ternyata ia hanya bermimpi. Jam menunjukkan pukul 06.15.
Ia harus segera mandi dan berangkat ke sekolah. Waktu menunjukkan pukul 06.45.
Boy berangkat sekolah menaiki sepeda motor. Boy sampai ke sekolah tepat waktu.
Boy mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh walaupun ia masih mengantuk. Bel
tanda istirahatpun berbunyi, Boy,Safi, dan Pian menuju ke kantin bersama-sama.
Mereka kembali bercanda tawa dan membuat heboh di kantin. Bel masukpun telah
berbunyi. Setelah berjam-jam melakukan KBM (kegiatan belajar mengajar) bel
pulangpun berbunyi. Kemudian ada suara yang mengumumkan kalau ada
ekstrakulikuler basket. Hati Boy merasa berbunga-bunga karena dapat bertemu
sosok pujaannya itu. Setelah pulang kerumah dan berangkat lagi menuju
kesekolah, Boy melihat ada adik kelas yang amat cantik. Ketika di
ekstrakulikuler itu ada perkenalan antar pemain, aku berkenalan dengan adik
kelas itu. Dan namanya adalah Putri. Aku bercanda untuk meminta nomornya. Namun
bert teman-teman yang lain menganggapnya serius dan mengadukan kepada Ana.
Setelah pulang dari ekstrakulikuler basket itu,Boy dan Ana pun bertengkar.
Hanya karena masalah sepele pun mereka bertengkar.
“ Maksudnya apa itu kok minta nomor
ke adik kelas? “
“ Enggak bermaksud apa apa kok. Cuma
bercanda tadi “
“ Ooohh bercanda “ kemudian pergi
Setelah bertengkar cukup lama, Boy
meminta maaf kepada Ana atas kejadian di lapangan.
“ Aku minta maaf atas kejadian tadi
sore di lapangan”
“ Maaf mu palsu. “
“ Tidak. Aku meminta maaf atas dasar
kesalahanku. Maukah kau memaafkanku? “
“ Baiklah kalau begitu. Apabila kamu
melakukan seperti itu lagi,.aku tidak akan pernah mengenalmu lagi. Anggap saja
kita tidak pernah kenal. “
“ Baik. Aku tidak akan melakukan
seperti itu lagi “
Setelah keduanya berdamai, mereka
akrab kembali dan Boy tidak akan melakukan seperti itu lagi. Jam menunjukkan
pukul 21.00 dan Boy sudah mulai mengantuk. Pukul 21.15 Boy pergi ke kamar tidur
dan berbaring. Tidak lama kemudian Boy tertidur. Waktu demi waktu Boy menjalani
hubungan dengan Ana layaknya orang berpacaran. Ketika pulang sekolah, Boy ingin
mengantarkan Ana pulang sampai rumah, namun Ana menolak.
“ Hai Ana pulang bareng yuk. ”
“ Maaf Boy, aku bisa pulang sendiri.
“
Dan keesokan harinya Boy mencoba
untuk mengantarkannya pulang lagi.
“ Ana pulang bareng yuk. “
“ Maaf Boy, bukannya aku nggak mau,
aku cuma nggak mau ngerepotin kamu.”
Setelah berkali-kali Boy mengajak
Ana pulang bareng tetapi Ana menolaknya, Boy akhirnya berfikir kalau ingin
melakukan hal baik namun ditolak rasanya sakit. Boy dan Ana menjalani hubungan
seperti biasa. Namun setelah itu Ana ingin meminta Boy untuk mengantarkannya
pulang kerumah.
“ Boy, apakah kamu bisa
mengantarkanku pulang ke rumah? “
“ Maaf Ana, aku nggak bisa soalnya
aku masih ada banyak acara. “ (dalam hati berkata lain”
0 Komentar untuk "Kisah Asmara Boy "