Asmara Pesan Singkat
Rika Martya Kusumawardani
Malam
penuh keceriaan saat Tya,Wulan dan Novi berada di rumah Kak Ima untuk membantu
persiapan pernikahan Kak Ima. Mereka ditunjuk sebagai pendamping pengantin
wanita. Ditengah-tengah keceriaan itu tiba-tiba HP Tya berdering,ternyata sms
dari temannya. Mereka sms- an dan
bercerita.Namun,Tya juga mendapat sms dari nomor yang tidak dikenal,dia tidak
tau siapa dan bagaimana dia bisa memiliki nomor Tya.
“Maaf
ini siapa ya?” tanya Tya. “Ini Steven.”jawab orang itu. Karena merasa tidak
mengenalnya, Tya mengajukan pertanyaan terus kepada orang itu. “Maaf Steven
siapa,kamu orang mana?kamu dapat nomorku dari mana?” lanjut Tya. “Aku Steven
orang Semarang,gak tau tadi ada yang nyimpan nomor inidi hp ku jadi aku sms”. Tya menceritakan hal ini kepada Bryan,temannya
yang saat itu juga sedang smsan dengan Tya.Bryan berkata kalau yang sms Tya dan
mengaku sebagai Steven itu sebenarnya adalah teman Bryan. Spontan saja ,Tya
tertawa mendengar hal itu. Karena sudah tau kalau nomor tak dikenal itu adalah
teman Bryan namun dia tidak mengakuinya kepada Tya.
Keesokan
harinya sesudah sholat subuh,Tya diajak Novi dan Nia lari-lari sebagai kegiatan
minggu- an mereka. Saat lari-lari,tiba-tiba hp Tya berdering. Di pagi buta
begini Steven ,teman Bryan yang tadi
malam mengerjai Tya sudah sms. Namun kali ini dia menggunakan nomor baru lagi
dan mengaku namanya lain lagi. Tya sudah mengetahuinya,namun dia pura-pura
tidak tau dan ikut dalam drama yang dibuat teman Bryan itu.Dia memberi
perhatian kepada Tya. Mereka asyik bercerita dan bercanda.Tya sedikit demi
sedikit,pelan-pelan membuat Steven mengakui identitas sebenarnya walaupun belum
memberi tahu namanya yang asli. Mereka tidak sadar tentang pembicaraan mereka
karena terlalu menikmati waktu smsan mereka. Saat di jalan Tya senyum-senyum
sendiri yang membuat Novi dan Nia merasa heran. “Kamu kenapa Ya kok
senyum-senyum sendiri gitu?” tanya mereka berdua. “Ah gak apa-apa kok, aku Cuma
pengen ketawa aja, kan tadi malam ada nomor yang gak aku kenal sms aku,ngakunya
sih steven orang semarang,tapi kata Bryan itu temannya ,waktu tak tanya gak
ngaku sebenarnya dia siapa tapi ini dia sms aku tak buat ngaku,ehhh ngaku juga
deh dia....ya aku jadi pengen ketawa kan hehe” jawab Tya dengan senyum. “Ah kamu ini Ya kok jahil banget” sahut Novi.
“hehe gak apa-apa dong sekali-kali, habis dia gak mau ngaku yang sebenarnya
kok”. Jelas Tya.
Akhirnya
mereka kembali berjalan karena sudah lelah dan tentu saja mengabadikan
keindahan tempat yang mereka lewati atau istilah kerennya adalah selfi. Setelah cukup lama beristirahat
dan berfoto-foto mereka pun pulang. Setelah kedekatan mereka beberapa hari
itu,tiba-tiba Steven menjauh dari Tya,dia tidak pernah sms Tya lagi. Walaupun
teman smsan Tya sudah banyak,terkadang
Tya pun rindu dengan sosok Steven yang humoris dan perhatian itu.
Hampir
dua bulan tak ada kabar maupun berita tentang Steven. Suatu malam hp Tya
berdering, saat dia membaca sms dari nomor tidak dikenal ternyata sms itu dari
Steven. Namun,bukan dengan nama Steven dia sms Tya,melainkan dengan nama Putra
yang merupakan nama asli Steven. Dia menceritakan kepada Tya apa yang
sebenarnya terjadi kalau dia disuruh Bryan untuk sms dan mengerjai Tya. Karena
dia sudah tau tentang Steven oleh Bryan,Tya
terkejut dengan cerita Putra yang bertolak belakang dengan kata-kata
Bryan.
Tya
bingung dengan pernyataan mereka berdua jadi Tya belum bisa mempercayai
mereka semua sepenuhnya. Rasa rindu yang
ada antara mereka menjadikan percakapan mereka terasa istimewa. Akhirnya
kerinduan akan sosok yang humoris dan perhatian itu,terlepaskan juga.Sejak
Putra sms Tya lagi,hari-hari Tya terasa berbeda dan jauh lebih berwarna seperti
pelangi yang muncul setelah adanya awan mendung. Setiap hari mereka bercanda-canda,saling
bercerita entah tentang masalah keluarga,masalah dengan teman maupun masalah
pribadi. Mereka sangat dekat dan semakin akrab. Apalagi ternyata mereka adalah
teman satu sekolah.Walaupun mereka sudah sangat akrab,namun saat bertemu di
sekolah mereka tidak sedekat itu,saling mengabaikan dan tidak saling sapa meski
terkadang saling curi-curi pandang.
Hari ini adalah ulang tahun Tya, saat di
sekolah semua teman Tya kompak untuk mengacuhkan Tya namun sebenarnya mereka
tau ulang tahun Tya dan ingin memberi kejutan kepadanya. Satu dari teman
dekatnya tidak dapat menahan untuk acuhkan Tya,akhirnya taman-teman Tya yang
lain pun juga tidak dapat mengacuhkan sosok periang dan humoris itu. Pada waktu
istirahat,Tya melewati kelas Putra,tiba-tiba Dia keluar dan menghampiri Tya.
“Ya,nanti
pulang sekolah di depan kelasku dulu ya ada titipan buat kamu”. kata Putra. “Titipan
apa Tra?dari siapa?” tanya Tya. “Pokoknya ada lah Ya,nanti beneran
lhoh!”.tambah Putra. Karena bel sudah berbunyi Tya kembali ke kelas dan berlalu
dari Putra.
Saat
jam pulang ,Tya meminta temanya,Ani untuk menemaninya memenuhi janjinya dengan
Putra. Ternyata,Putra sudah menunggunya di depan kelasnya. Putra menyuruh Tya
membuka tasnya,kemudian Putra
mengeluarkan sebuah kotak dari tasnya. Dengan cepat Putra memasukkan
kotak itu kedalam tas Tya “Selamat ulang tahun Ya.Ini titipan dari Bryan buat
kamu”. (Dengan wajah yang seperti berat hati Putra memberikan titipan Bryan)
“Ini apa Tra?” tanya Tya. “Ah nanti kamu juga tahu tapi jangan dibuka di sini
lho” jawab Putra. “Iya-iya Tra,makasih. Sampein makasihku juga ke Bryan” sahut
Tya,”Iya Ya,aku pergi dulu” dengan wajah muram Putra berlalu dari Tya.
“Kira-kira isinya apa ya Ya?coba
buka” tanya Ani. “Gak tau An.nanti ah gak berani aku,katanya kan suruh buka di
rumah” jawab Tya, “Ah kamu Ya,gak apa-apa kan udah dikasihkan kamu,ya itu hak
mu” tambah Ani. “Menurutmu begitu An? Ya kalau begitu tak buka sekarang An”
sahut Tya. Akhirnya Tya membuka titipan itu tanpa mendengarkan pesan Putra.
Ternyata isi titipan itu adalah sebuah jilbab berwarna ungu. Tya tersipu malu
melihat hadiah yang diberikan Bryan untuknya,Ani pun tak lepas menggoda Tya.
Sebelum Tya pulang,ternyata Nita,Khoir,dan Wulan telah
berjaga-jaga menyiapkan kejutan untuk Tya. Ani mengajak Tya ke kamar mandi,Tya
tidak tau tentang rencana mereka. Tya menunggu Ani di depan pintu,tiba-tiba
teman-temannya mengejutkan dan menyiram air,tepung dan kopi ke badan Tya.
Spontan, Tya membalas teman-temannya. Setelah mereka semua perang
kotor-kotoran,mereka pulang dengan badan yang masih kotor,tapi mereka menikmati
kecerian sesaat tadi.
Sampainya dirumah,Tya ditertawakan orang-orang rumah,mereka
meledek Tya seperti ikan goreng tepung. Disela-sela kebahagiannya,tiba-tiba
Putra sms,dia pun juga menggoda Tya . “Wah yang dapet hadiah,bahagia banget
tuh?” (walaupun dalam hati Putra sebal) “Ah apa sih Tra,gak juga kok” bela Tya.
“Iya-iya Ya percaya deh,selamat ulang tahun Ya,semoga panjang umur,sehat
selalu,dikabulkan doa-doamu,tambah rajin,patuh sama orang tua,dan dapat jodoh
yang baik” balas Putra. “Ya Tra makasih,ah apa Tra belum kepikiran itu dulu kok
aku”,”Iya-iya bercanda kok” jawab Putra dengan rasa sebal. “Nanti lagi ya Tra
aku mau nyuci baju,tadi kena siram tepung teman-teman”,”iya Ya” dengan wajah cemberut
Putra harus mengusaikan smsannya.
Setelah kejadian itu,sikap Putra berubah kepada Tya.
Putra jadi kurang perhatian dan jarang sms Tya lagi. Rupanya Putra sebal dengan
kedekatan Tya dengan Bryan. Tya mulai menyadari kalau Putra begitu karena dia dekat
dengan orang lain,untuk itu Tya mencoba merayu Putra. Hasilnya Putra pun luluh
dan kembali berbaikan
Kembalinya kedekatan mereka menjadikan
hubungan mereka semakin akrab dan
semakin akrab lagi apalagi saat menjelang ujian kelulusan mereka. Putra selalu
mendekati Tya dengan pura-pura meminjam buku atau meminta untuk mengajari Putra
pelajaran yang kurang dia mengerti.
Saat
kelulusan Putra bertanya kepada Tya ingin melanjutkan studi dimana,walaupun dia
berkata ingin masuk di Universitas berbeda tapi tenyata dia masuk di
universitas yang sama dengan Tya. Saat Pengumuman ternyata mereka diterima. Tya
baru menyadari kalau Putra juga disana. Setiap pulang Putra selalu menunggu Tya
dan mengajaknya ke taman.
Suatu
hari saat pulang bersama,tiba-tiba Putra menjadi agak aneh. Saat mereka ke
taman Putra terdiam,Tya memulai percakapan “Kamu kenapa Tra?” “ah tidak ada
apa-apa kok Cuma mikirin tugas tadi saja” jawab Putra. Karena belum yakin,Tya
bertanya lagi “Beneran gak ada apa-apa Tra?kok dari tadi kamu diam gak kayak
biasanya”,”Beneran kok gak ada apa-apa Ya” sahut Putra. “Mau minum apa Ya?”
tawar Putra ,”Yang kayak biasanya aja Tra” balasnya. “Ya udah kamu tunggu
bentar”. Putra pergi membelikan minuman,ternyata Putra ingin mengatakan
perasaannya kepada Tya namun dia takut kalau tidak diterima. Putra memberanikan
diri untuk mengatakannya agar merasa lega.
Setelah
membeli minuman,putra kembali “Nih Ya minumannya” tiba-tiba datang dari samping
Tya. “Ah kamu ngagetin aja Tra,oh iya makasih Tra” jawab Tya. Sambil memegang
tangan Tya Putra mencoba mengumpulkan keberanian untuk memperjuangkan
cintanya.“Aku mau mengatakan sesuatu padamu Ya, walaupun cukup singkat waktu
kita untuk saling mengenal lebih dalam,namun perasaan aneh ku rasakan tiap di
dekatmu Ya,tiap dekat sama kamu aku merasa deg-deg’an,aku rasa aku suka sama
kamu Ya,kamu gimana?”. “Apa?ah kamu Tra jangan bercanda kayak gitu ah” ucap Tya
terkejut. “Beneran Ya,aku juga baru menyadarinya tiap di dekatmu aku merasa
nyaman,mau gak kamu jadi kekasihku?” pinta Putra. “Beneran Tra?gimana ya
Tra,aku masih belum tau perasaanku gimana,aku juga masih belum pengen menjalin
hubungan dulu,maaf ya Tra kita jadi teman aja,jalani semua kalau emang nanti
perasaanku ke kamu bisa lebih siapa yang tau?,maaf ya?’ sesal Tya. “Ah gak apa-apa
Ya aku tau,tapi kita masih jadi teman dekat kayak gini kan?” tanya Putra. “iya
Tra aku gak mau ngrusak hubungan kita ini” sahut Tya. “Oh iya Ya gak
apa=apa,matahari udah mau tenggelam,pulang sekarang ya Ya,tak anter ke kos mu”
tawar Putra. “Iya terimakasih Tra,kamu teman yang terbaik tapi maaf aku belum
bisa terima kamu jadi kekasihku” sesal Tya,”iya Ya gak apa-apa bisa sedekat ini
sama kamu aja aku udah seneng kok” jawab Tya. Akhirnya mereka pulang bersama
walaupun suasana hati mereka menjadi kacau,tapi mereka saling tersenyum agar
tidak membuat satu sama lain menjadi sedih.
Malam
hari saat Putra sms Tya,dia menawarkan
hal yang sama,namun Tya tetap belum bisa menerimanya. Tya berkata c”cinta tidak
harus memiliki,namun dengan perlakuan baik penuh kasih sayang,itu lebih baik
dari pada memiliki namun menyakiti”. Setelah kejadian itu,seperti ada jarak
antara mereka. Sosok Putra yang selalu ada untuk Tya kini sudah menjauh
pergi,mungkin kekecewaan yang dia rasakan kepada Tya sangat besar sehingga
sangatlah dalam luka hati yang dia rasakan.
Tya
sebenarnya belum mau menjalin hubungan kekasih karena masih takut dengan
kejadian yang dialaminya dulu. Dia dikhianati oleh mantan kekasihnya. Rasa
sakit Tya membuat gadis muda yang dikenal periang itu trauma dalam menjalin
hubungan. Namun Tya menyadari kalau dia juga memiliki rasa kepada Putra,tak
bisa dipungkiri rasa itu juga sudah
tumbuh dari dulu.
Tya
menulis ungkapan hatinya dan disimpan Tya di laptopnya. Suatu hari karena ada
tugas,Putra meminjam laptop Tya,tanpa sengaja curahan hati Tya pun diketahui
oleh Putra. Dengan harapan besar,Putra memberanikan diri menawari Tya untuk
menjalin hubungan, Putra berjanji tidak akan menyakiti Tya dan berusaha untuk
membuat Tya selalu tersenyum. Tya masih belum yakin dengan hal itu. Siang hari
Putra mengajak Tya ke taman. Untuk membuktikan kesungguhan Putra,dia menyatakan
perasaannya kembali dengan mengumpulkan orang-orang yang ada di taman,menjadi
saksi cinta dan kesungguhan Putra.
Tya
tak kuasa menahan haru. Dia menyadari kalau rasa Putra memang sangat besar.
Tanpa berpikir lagi Tya menerima permintaan Putra di depan semua orang. Semua
bersorak menyambut pasangan kekasih baru itu. Setelah itu hari-hari Tya terasa
lebih berwarna dan selalu tersenyum dengan kehadiran Putra yang selalu di
dekatnya. Mereka bahagia dan berencana melanjutkan ke jenjang hubungan yang
lebih serius.
Cinta adalah sebuah anugerah yang tak
ternilai harganya. Cinta bukan dilukiskan melalui kata-kata manis namun pahit
dirasakan. Cinta hanya butuh kesungguhan hati dan ketulusan untuk membuatnya
menjadi manis dirasakan. Seperti bunga yang baru mekar di musim semi,seperti
itulah Tya sekarang. Kepedihan hati kini berubah dan menumbuhkan cinta serta
harapan baru yang di berikan Putra untuknya. Walaupun cinta kadang tak harus
memiliki,namun cinta pantas untuk kita perjuangkan.
0 Komentar untuk "Asmara Pesan Singkat"