Tekaje 123

Artikel belajar,Trik,dan Ilmu Pengetahuan.

Asmara Pesan Singkat



Asmara Pesan Singkat

Rika Martya Kusumawardani

            Malam penuh keceriaan saat Tya,Wulan dan Novi berada di rumah Kak Ima untuk membantu persiapan pernikahan Kak Ima. Mereka ditunjuk sebagai pendamping pengantin wanita. Ditengah-tengah keceriaan itu tiba-tiba HP Tya berdering,ternyata sms dari temannya. Mereka sms- an dan bercerita.Namun,Tya juga mendapat sms dari nomor yang tidak dikenal,dia tidak tau siapa dan bagaimana dia bisa memiliki nomor Tya.
“Maaf ini siapa ya?” tanya Tya. “Ini Steven.”jawab orang itu. Karena merasa tidak mengenalnya, Tya mengajukan pertanyaan terus kepada orang itu. “Maaf Steven siapa,kamu orang mana?kamu dapat nomorku dari mana?” lanjut Tya. “Aku Steven orang Semarang,gak tau tadi ada yang nyimpan nomor inidi hp ku jadi aku sms”. Tya menceritakan hal ini kepada Bryan,temannya yang saat itu juga sedang smsan dengan Tya.Bryan berkata kalau yang sms Tya dan mengaku sebagai Steven itu sebenarnya adalah teman Bryan. Spontan saja ,Tya tertawa mendengar hal itu. Karena sudah tau kalau nomor tak dikenal itu adalah teman Bryan namun dia tidak mengakuinya kepada Tya.
Keesokan harinya sesudah sholat subuh,Tya diajak Novi dan Nia lari-lari sebagai kegiatan minggu- an mereka. Saat lari-lari,tiba-tiba hp Tya berdering. Di pagi buta begini Steven ,teman Bryan yang tadi malam mengerjai Tya sudah sms. Namun kali ini dia menggunakan nomor baru lagi dan mengaku namanya lain lagi. Tya sudah mengetahuinya,namun dia pura-pura tidak tau dan ikut dalam drama yang dibuat teman Bryan itu.Dia memberi perhatian kepada Tya. Mereka asyik bercerita dan bercanda.Tya sedikit demi sedikit,pelan-pelan membuat Steven mengakui identitas sebenarnya walaupun belum memberi tahu namanya yang asli. Mereka tidak sadar tentang pembicaraan mereka karena terlalu menikmati waktu smsan mereka. Saat di jalan Tya senyum-senyum sendiri yang membuat Novi dan Nia merasa heran. “Kamu kenapa Ya kok senyum-senyum sendiri gitu?” tanya mereka berdua. “Ah gak apa-apa kok, aku Cuma pengen ketawa aja, kan tadi malam ada nomor yang gak aku kenal sms aku,ngakunya sih steven orang semarang,tapi kata Bryan itu temannya ,waktu tak tanya gak ngaku sebenarnya dia siapa tapi ini dia sms aku tak buat ngaku,ehhh ngaku juga deh dia....ya aku jadi pengen ketawa kan hehe” jawab Tya dengan senyum.  “Ah kamu ini Ya kok jahil banget” sahut Novi. “hehe gak apa-apa dong sekali-kali, habis dia gak mau ngaku yang sebenarnya kok”. Jelas Tya.
Akhirnya mereka kembali berjalan karena sudah lelah dan tentu saja mengabadikan keindahan tempat yang mereka lewati atau istilah kerennya adalah selfi. Setelah cukup lama beristirahat dan berfoto-foto mereka pun pulang. Setelah kedekatan mereka beberapa hari itu,tiba-tiba Steven menjauh dari Tya,dia tidak pernah sms Tya lagi. Walaupun teman smsan Tya sudah banyak,terkadang  Tya pun rindu dengan sosok Steven yang humoris dan perhatian itu.
Hampir dua bulan tak ada kabar maupun berita tentang Steven. Suatu malam hp Tya berdering, saat dia membaca sms dari nomor tidak dikenal ternyata sms itu dari Steven. Namun,bukan dengan nama Steven dia sms Tya,melainkan dengan nama Putra yang merupakan nama asli Steven. Dia menceritakan kepada Tya apa yang sebenarnya terjadi kalau dia disuruh Bryan untuk sms dan mengerjai Tya. Karena dia sudah tau tentang Steven oleh Bryan,Tya  terkejut dengan cerita Putra yang bertolak belakang dengan kata-kata Bryan.
Tya bingung dengan pernyataan mereka berdua jadi Tya belum bisa mempercayai mereka  semua sepenuhnya. Rasa rindu yang ada antara mereka menjadikan percakapan mereka terasa istimewa. Akhirnya kerinduan akan sosok yang humoris dan perhatian itu,terlepaskan juga.Sejak Putra sms Tya lagi,hari-hari Tya terasa berbeda dan jauh lebih berwarna seperti pelangi yang muncul setelah adanya awan mendung. Setiap hari mereka bercanda-canda,saling bercerita entah tentang masalah keluarga,masalah dengan teman maupun masalah pribadi. Mereka sangat dekat dan semakin akrab. Apalagi ternyata mereka adalah teman satu sekolah.Walaupun mereka sudah sangat akrab,namun saat bertemu di sekolah mereka tidak sedekat itu,saling mengabaikan dan tidak saling sapa meski terkadang saling curi-curi pandang.
  Hari ini adalah ulang tahun Tya, saat di sekolah semua teman Tya kompak untuk mengacuhkan Tya namun sebenarnya mereka tau ulang tahun Tya dan ingin memberi kejutan kepadanya. Satu dari teman dekatnya tidak dapat menahan untuk acuhkan Tya,akhirnya taman-teman Tya yang lain pun juga tidak dapat mengacuhkan sosok periang dan humoris itu. Pada waktu istirahat,Tya melewati kelas Putra,tiba-tiba Dia keluar dan menghampiri Tya.
“Ya,nanti pulang sekolah di depan kelasku dulu ya ada titipan buat kamu”. kata Putra. “Titipan apa Tra?dari siapa?” tanya Tya. “Pokoknya ada lah Ya,nanti beneran lhoh!”.tambah Putra. Karena bel sudah berbunyi Tya kembali ke kelas dan berlalu dari Putra.
Saat jam pulang ,Tya meminta temanya,Ani untuk menemaninya memenuhi janjinya dengan Putra. Ternyata,Putra sudah menunggunya di depan kelasnya. Putra menyuruh Tya membuka tasnya,kemudian Putra  mengeluarkan sebuah kotak dari tasnya. Dengan cepat Putra memasukkan kotak itu kedalam tas Tya “Selamat ulang tahun Ya.Ini titipan dari Bryan buat kamu”. (Dengan wajah yang seperti berat hati Putra memberikan titipan Bryan) “Ini apa Tra?” tanya Tya. “Ah nanti kamu juga tahu tapi jangan dibuka di sini lho” jawab Putra. “Iya-iya Tra,makasih. Sampein makasihku juga ke Bryan” sahut Tya,”Iya Ya,aku pergi dulu” dengan wajah muram Putra berlalu dari Tya.
            “Kira-kira isinya apa ya Ya?coba buka” tanya Ani. “Gak tau An.nanti ah gak berani aku,katanya kan suruh buka di rumah” jawab Tya, “Ah kamu Ya,gak apa-apa kan udah dikasihkan kamu,ya itu hak mu” tambah Ani. “Menurutmu begitu An? Ya kalau begitu tak buka sekarang An” sahut Tya. Akhirnya Tya membuka titipan itu tanpa mendengarkan pesan Putra. Ternyata isi titipan itu adalah sebuah jilbab berwarna ungu. Tya tersipu malu melihat hadiah yang diberikan Bryan untuknya,Ani pun tak lepas menggoda Tya.
            Sebelum Tya pulang,ternyata Nita,Khoir,dan Wulan telah berjaga-jaga menyiapkan kejutan untuk Tya. Ani mengajak Tya ke kamar mandi,Tya tidak tau tentang rencana mereka. Tya menunggu Ani di depan pintu,tiba-tiba teman-temannya mengejutkan dan menyiram air,tepung dan kopi ke badan Tya. Spontan, Tya membalas teman-temannya. Setelah mereka semua perang kotor-kotoran,mereka pulang dengan badan yang masih kotor,tapi mereka menikmati kecerian sesaat tadi.
            Sampainya dirumah,Tya ditertawakan orang-orang rumah,mereka meledek Tya seperti ikan goreng tepung. Disela-sela kebahagiannya,tiba-tiba Putra sms,dia pun juga menggoda Tya . “Wah yang dapet hadiah,bahagia banget tuh?” (walaupun dalam hati Putra sebal) “Ah apa sih Tra,gak juga kok” bela Tya. “Iya-iya Ya percaya deh,selamat ulang tahun Ya,semoga panjang umur,sehat selalu,dikabulkan doa-doamu,tambah rajin,patuh sama orang tua,dan dapat jodoh yang baik” balas Putra. “Ya Tra makasih,ah apa Tra belum kepikiran itu dulu kok aku”,”Iya-iya bercanda kok” jawab Putra dengan rasa sebal. “Nanti lagi ya Tra aku mau nyuci baju,tadi kena siram tepung teman-teman”,”iya Ya” dengan wajah cemberut Putra harus mengusaikan smsannya.
            Setelah kejadian itu,sikap Putra berubah kepada Tya. Putra jadi kurang perhatian dan jarang sms Tya lagi. Rupanya Putra sebal dengan kedekatan Tya dengan Bryan. Tya mulai menyadari kalau Putra begitu karena dia dekat dengan orang lain,untuk itu Tya mencoba merayu Putra. Hasilnya Putra pun luluh dan kembali berbaikan
 Kembalinya kedekatan mereka menjadikan hubungan mereka semakin  akrab dan semakin akrab lagi apalagi saat menjelang ujian kelulusan mereka. Putra selalu mendekati Tya dengan pura-pura meminjam buku atau meminta untuk mengajari Putra pelajaran yang kurang dia mengerti.
Saat kelulusan Putra bertanya kepada Tya ingin melanjutkan studi dimana,walaupun dia berkata ingin masuk di Universitas berbeda tapi tenyata dia masuk di universitas yang sama dengan Tya. Saat Pengumuman ternyata mereka diterima. Tya baru menyadari kalau Putra juga disana. Setiap pulang Putra selalu menunggu Tya dan mengajaknya ke taman.
Suatu hari saat pulang bersama,tiba-tiba Putra menjadi agak aneh. Saat mereka ke taman Putra terdiam,Tya memulai percakapan “Kamu kenapa Tra?” “ah tidak ada apa-apa kok Cuma mikirin tugas tadi saja” jawab Putra. Karena belum yakin,Tya bertanya lagi “Beneran gak ada apa-apa Tra?kok dari tadi kamu diam gak kayak biasanya”,”Beneran kok gak ada apa-apa Ya” sahut Putra. “Mau minum apa Ya?” tawar Putra ,”Yang kayak biasanya aja Tra” balasnya. “Ya udah kamu tunggu bentar”. Putra pergi membelikan minuman,ternyata Putra ingin mengatakan perasaannya kepada Tya namun dia takut kalau tidak diterima. Putra memberanikan diri untuk mengatakannya agar merasa lega.
Setelah membeli minuman,putra kembali “Nih Ya minumannya” tiba-tiba datang dari samping Tya. “Ah kamu ngagetin aja Tra,oh iya makasih Tra” jawab Tya. Sambil memegang tangan Tya Putra mencoba mengumpulkan keberanian untuk memperjuangkan cintanya.“Aku mau mengatakan sesuatu padamu Ya, walaupun cukup singkat waktu kita untuk saling mengenal lebih dalam,namun perasaan aneh ku rasakan tiap di dekatmu Ya,tiap dekat sama kamu aku merasa deg-deg’an,aku rasa aku suka sama kamu Ya,kamu gimana?”. “Apa?ah kamu Tra jangan bercanda kayak gitu ah” ucap Tya terkejut. “Beneran Ya,aku juga baru menyadarinya tiap di dekatmu aku merasa nyaman,mau gak kamu jadi kekasihku?” pinta Putra. “Beneran Tra?gimana ya Tra,aku masih belum tau perasaanku gimana,aku juga masih belum pengen menjalin hubungan dulu,maaf ya Tra kita jadi teman aja,jalani semua kalau emang nanti perasaanku ke kamu bisa lebih siapa yang tau?,maaf ya?’ sesal Tya. “Ah gak apa-apa Ya aku tau,tapi kita masih jadi teman dekat kayak gini kan?” tanya Putra. “iya Tra aku gak mau ngrusak hubungan kita ini” sahut Tya. “Oh iya Ya gak apa=apa,matahari udah mau tenggelam,pulang sekarang ya Ya,tak anter ke kos mu” tawar Putra. “Iya terimakasih Tra,kamu teman yang terbaik tapi maaf aku belum bisa terima kamu jadi kekasihku” sesal Tya,”iya Ya gak apa-apa bisa sedekat ini sama kamu aja aku udah seneng kok” jawab Tya. Akhirnya mereka pulang bersama walaupun suasana hati mereka menjadi kacau,tapi mereka saling tersenyum agar tidak membuat satu sama lain menjadi sedih.
Malam hari saat Putra sms Tya,dia  menawarkan hal yang sama,namun Tya tetap belum bisa menerimanya. Tya berkata c”cinta tidak harus memiliki,namun dengan perlakuan baik penuh kasih sayang,itu lebih baik dari pada memiliki namun menyakiti”. Setelah kejadian itu,seperti ada jarak antara mereka. Sosok Putra yang selalu ada untuk Tya kini sudah menjauh pergi,mungkin kekecewaan yang dia rasakan kepada Tya sangat besar sehingga sangatlah dalam luka hati yang dia rasakan.
Tya sebenarnya belum mau menjalin hubungan kekasih karena masih takut dengan kejadian yang dialaminya dulu. Dia dikhianati oleh mantan kekasihnya. Rasa sakit Tya membuat gadis muda yang dikenal periang itu trauma dalam menjalin hubungan. Namun Tya menyadari kalau dia juga memiliki rasa kepada Putra,tak bisa dipungkiri rasa itu juga sudah  tumbuh dari dulu.
Tya menulis ungkapan hatinya dan disimpan Tya di laptopnya. Suatu hari karena ada tugas,Putra meminjam laptop Tya,tanpa sengaja curahan hati Tya pun diketahui oleh Putra. Dengan harapan besar,Putra memberanikan diri menawari Tya untuk menjalin hubungan, Putra berjanji tidak akan menyakiti Tya dan berusaha untuk membuat Tya selalu tersenyum. Tya masih belum yakin dengan hal itu. Siang hari Putra mengajak Tya ke taman. Untuk membuktikan kesungguhan Putra,dia menyatakan perasaannya kembali dengan mengumpulkan orang-orang yang ada di taman,menjadi saksi cinta dan kesungguhan Putra.
Tya tak kuasa menahan haru. Dia menyadari kalau rasa Putra memang sangat besar. Tanpa berpikir lagi Tya menerima permintaan Putra di depan semua orang. Semua bersorak menyambut pasangan kekasih baru itu. Setelah itu hari-hari Tya terasa lebih berwarna dan selalu tersenyum dengan kehadiran Putra yang selalu di dekatnya. Mereka bahagia dan berencana melanjutkan ke jenjang hubungan yang lebih serius.
Cinta adalah sebuah anugerah yang tak ternilai harganya. Cinta bukan dilukiskan melalui kata-kata manis namun pahit dirasakan. Cinta hanya butuh kesungguhan hati dan ketulusan untuk membuatnya menjadi manis dirasakan. Seperti bunga yang baru mekar di musim semi,seperti itulah Tya sekarang. Kepedihan hati kini berubah dan menumbuhkan cinta serta harapan baru yang di berikan Putra untuknya. Walaupun cinta kadang tak harus memiliki,namun cinta pantas untuk kita perjuangkan.
0 Komentar untuk "Asmara Pesan Singkat"

 
Copyright © 2014 - All Rights Reserved
Template By. Catatan Info