Tekaje 123

Artikel belajar,Trik,dan Ilmu Pengetahuan.

Kenanagan Piknik saat SD




Kenangan Piknik Saat SD

Indah Dwi Jayanti


Malam sekitar pukul 07.00 Aku sudah kedatangan teman yang bernama Farida dan Fery.  Dimana mereka adalah bersaudara kandung. Farida dan Fery itu sendiri termasuk teman sekelasku juga yang masih duduk di kelas 6 SD. Alasan mengapa mereka datang ke rumahku karena pada saat itu kami sema yang sekolah di SD N 1 Genuksuran akan piknik ke Wisata Bahari Lamongan atau yang sering disebut Tanjung Kodok. Khususnya siswa-siswi kelas 6 SD. Dan saat itulah Aku juga sudah siap untuk berangkat ke sekolah bersama mereka untuk berkumpul. Aku, Farida, dan Fery berjalan kaki untuk menuju ke sekolah. Karena salah satu teman yang dekat dengan rumah Aku juga adalah Ryan, jadi kami juga mengajak dia untuk berangkat  bareng. Di perjalanan kami melewati rumah-rumah teman-teman kami yang lain. Selagi tiba di jalan depan rumah Dian, kami pun berangkat bersama. Berjalan beberapa langkah kami lalu bertemu Sella di depan rumahnya. Kami semua jalan kaki hingga sampai pula di depan rumah Hesti, dan akhirnya kami semua berangkat bersama-sama hingga tiba di sekolah. Setibanya di sekolah, ternyata teman-teman yang lain dari kami juga sudah pada datang. Mereka berkumpul di dalam kelas. Kami di Kelas menunggu Bu Indri selaku pembimbing kami datang, karena kebetulan Bus yang akan kami naiki sudah datang pula. Tak lama kemudian Bu Indri pun datang. Kami semua lalu bersiap-siap. Lalu kita naik ke Bus dan Duduk di tempatnya masing-masing  yang semula sudah diatur oleh Bu Indri. Saat itu Aku duduk di tempat yang berkursi  3 dengan Sri dan Laela.  Kami semua siswa-siswi selanjutnya di absen.
Beberapa jam kami tempuh, waktu subuh kami telah tiba di Ampel.  Kami melakukan ibadah sholat subuh disana. Setelah sholat kami disana jalan-jalan melihat apa saja yang di jual disana. Saat Aku, Hesti, Dwi, dan Dian melihat di salah satu tempat yang menjual boneka, ternyata Hesti dan Dwi ada boneka yang ingin mreka beli. Akhirnya kami bertanya-tanya kepada penjual. Yang ingin di beli Dwi dan Hesti ternyata sama, mereka ingin membeli boneka tetapi modelnya seperti bantal. Mereka pun membeli boneka yang sama yang harganya sudah disepakati sebelumnya oleh penjual. Kami melanjutkan jalan-jalan lagi sambil membeli makanan ringan yang ada. Tak terasa pagi sudah menjelang. Sekitar pukul 07.00 kami di suruh untuk sarapan dulu sebelum melanjutkan perjalanan. Sarapannya pun di dalam Bus pula.
Setelah selesai sarapan kami pun melanjutkan perjalanan untuk menuju ke Jembatan Suramadu. Berjam-jam kami menempuh perjalanan hingga sampai disana. Kami disana melewatinya dan melihat-lihat sekitar hanya lewat di dalam Bus. Setibanya di perdagangan di wilayah Madura kami semua di lambai-lambai oleh para pedagang yang ada disana. Tapi kami hanya bisa membalas lambaian mereka dan tidak bisa membeli dagangan mereka karena tidak boleh turun. Kami langsung saja melanjutkan perjalanan untuk selanjutnya menuju ke tempat utama yang akan kami kunjungi yaitu Wisata Bahari Lamongan. Perjalanan demi perjalanan kami tempuh . Tibalah kami disana. Serasa tak sabar, rombongan Bus kami pun sesegera mungkin untuk turun dari Bus. Setelah itu kami masuk ke dalam area disana. Aku merasa hatiku seperti berbunga-bunga saat melihat di sekita sana. Walaupun itu kami semua masih di luar belum masuk di tempat permainan-permainan yang ada disana. Karena tibanya kami disana juga sekitar waktu makan siang, jadi kami makan siang dulu disana.
Aku dan teman-teman mengantri untuk mendapat nasi. Karena tidak hanya dari sekolah kami yang juga piknik disana, dari sekolah lain ternyata memiliki ciri-ciri seperti kami, terutama pada topi. Yang dimana topi kami dengan mereka sama persis, dari warna dan bentuk, hanya berbeda identitasnya saja. Karena hal itu pelayan yang memberi nasi jadi salah pengertian. Sebagian nasi telah diberikan kepada siswa-siswi dari sekolah itu. Jadi sebagian dari sekolah kami pun belum kebagian. Tak lama kemudian kami yang belum mendapat jatah. Kami pun segera makan karena yang lain sudah pada selesai makan. Kami seperti orang yang belum makan seminggu saja, karena makan dengan lahapnya. Setelah makan kami segera untuk ganti baju. Ketika Aku, Dwi, Dian, Hesti dan Putri menuju kamar ganti, kami masih bisa bertemu dengan teman kami yaitu Alfi. Tapi setelah kami selesai ganti baju, dia sudah tidak ada. Ternyata dia dan teman-teman yang lain semua bersama Bu Indri telah meninggalkan kami masuk kedalam. Kami semua pun kebingungan sampai pusing tujuh keliling. Kami mencari kesana kemari karena sebelumnya tidak tau kalau semuanya sudah pada masuk. Aku dan Hesti mencari ke tempat dimana bus diparkirkan. Sesampainya disana kami menemui bus yang seperti kami naiki, tetapi ternyata itu bukan bus rombongan kami. Melainkan bus rombongan orang lain. Aku dan Hesti akhirnya kembali ketempat kita berkumpul bersama Dwi, Dian, dan Putri. Tiba-tiba saat kami sampai di sana mereka bertiga sudah tidak ada. Aku dan Hesti langsung bertanya kepada petugas yang ada disana. Ternyata mereka telah diberi gelang dari salah satu guru yang bersama dengan rombongan kami dari sekolah lain. Karena dengan tanda di pakaikannya gelang, orang baru bisa masuk.
Tak lama kemudian guru yang telah membantu Dwi, Dian, dan Putri mendatangi kami berdua. Dan dia bertanya kepada kamidari mana sekolah kami. Kami pun menjawab dan guru tersebut   langsung memberi gelang juga kepada kami. Aku dan Hesti sudah tidak panik lagi walaupun ditinggal mereka bertiga. Tetapi setidaknya kami tetap bersyukur bisa masuk. Selagi kami masuk, kami melihat Dwi, Dian, dan Putri dari kejauhan. Mereka bertiga ternyata juga melihat kami. Dan kami bersama-sama lagi sambil mencari rombongan yang lain. Kami berlima menghabiskan waktu hanya untuk mencari rombongan. Sudah lama berjalan akhirnya barulah bertemu sama Bu Indri. Ternyata memang saat itu nasib kami. Kenapa demikian, karena kami sebenarnya telah dibiarkan berpencar-pencar sendiri-sendiri untuk bermain-main apa yang ada disana. Kami berlima pun merasa sangat kecewa dan merasa sia-sia tidak mencoba untuk naik permainan-permainan yang ada disana. Bahkan mungkin hanya satu permainan saja yang dapat kami coba naikai. Tetapi karena nasi telah menjadi bubur, jadi menurut kami semua peristiwa tersebut kami jadikan sebagai kenangan yang tidak terlupakan sampai sekarang. Kami semua akhirnya sudah menuju waktu pulang. Perjalanan pulang pun kami tempuh. Berjam-jam kami menempuh perjalanan hingga malam tiba. Kami berhenti di salah satu rumah makan terlebih dahulu untuk makan malam. Karena saat itu teman Aku yang bernama Sri sedang mabuk, jadi dia tidak ada yang membangunkan dari tidurnya. Selagi tidur di Bus kami akhirnya meninggalkannya sendiri di dalam. Setelah selesai makan malam kami melanjutkan perjalanan pulang.
Sewaktu pulang, Bus yang melewati rumah teman-teman Aku yang lain langsung di turunkan di depan rumah mereka sendiri-sendiri. Pertama yang turun dari Bus terlebih dahulu adalah Dwi, karena rumahnya lebih dekat jika arah pulang perjalanaan kami. Selanjutnya barulah Aku, Farida, Fery, Hesti, Dian, Sella, dan Ryan yang gentian turun dari Bus. Sampai sisanya tiba di sekolahan. Sambil berjalan kaki menuju pulang Aku menceritakan kejadian-kejadian yang Aku alami di Wisata Bahari Lamongan kepada Farida. Fery, dan Sella. Ternyata dengan Aku menceritakan kejadian tersebut, mereka malah mentertawakan kami. Dan akhirnya kejadian itu menjadikan pengalaman buat kami yang sangat menyenangkan dan tidak terlupakan. Rasanya seperti campur aduk menjadi satu. Kami sangat senang sekali bisa piknik bersama teman-teman hingga pulang dengan selamat. Kami berharap kami tidak akan pernah lupa sama teman-teman kami yang lain hingga esok dan selamanya.
 
Copyright © 2014 - All Rights Reserved
Template By. Catatan Info