Kenangan Piknik Saat SD
Indah Dwi Jayanti
Malam sekitar pukul 07.00 Aku sudah kedatangan teman yang
bernama Farida dan Fery. Dimana mereka
adalah bersaudara kandung. Farida dan Fery itu sendiri termasuk teman sekelasku
juga yang masih duduk di kelas 6 SD. Alasan mengapa mereka datang ke rumahku
karena pada saat itu kami sema yang sekolah di SD N 1 Genuksuran akan piknik ke
Wisata Bahari Lamongan atau yang sering disebut Tanjung Kodok. Khususnya
siswa-siswi kelas 6 SD. Dan saat itulah Aku juga sudah siap untuk berangkat ke
sekolah bersama mereka untuk berkumpul. Aku, Farida, dan Fery berjalan kaki
untuk menuju ke sekolah. Karena salah satu teman yang dekat dengan rumah Aku
juga adalah Ryan, jadi kami juga mengajak dia untuk berangkat bareng. Di perjalanan kami melewati
rumah-rumah teman-teman kami yang lain. Selagi tiba di jalan depan rumah Dian,
kami pun berangkat bersama. Berjalan beberapa langkah kami lalu bertemu Sella
di depan rumahnya. Kami semua jalan kaki hingga sampai pula di depan rumah Hesti,
dan akhirnya kami semua berangkat bersama-sama hingga tiba di sekolah.
Setibanya di sekolah, ternyata teman-teman yang lain dari kami juga sudah pada
datang. Mereka berkumpul di dalam kelas. Kami di Kelas menunggu Bu Indri selaku
pembimbing kami datang, karena kebetulan Bus yang akan kami naiki sudah datang
pula. Tak lama kemudian Bu Indri pun datang. Kami semua lalu bersiap-siap. Lalu
kita naik ke Bus dan Duduk di tempatnya masing-masing yang semula sudah diatur oleh Bu Indri. Saat
itu Aku duduk di tempat yang berkursi 3
dengan Sri dan Laela. Kami semua
siswa-siswi selanjutnya di absen.
Beberapa jam kami tempuh, waktu subuh kami telah tiba di
Ampel. Kami melakukan ibadah sholat
subuh disana. Setelah sholat kami disana jalan-jalan melihat apa saja yang di
jual disana. Saat Aku, Hesti, Dwi, dan Dian melihat di salah satu tempat yang
menjual boneka, ternyata Hesti dan Dwi ada boneka yang ingin mreka beli.
Akhirnya kami bertanya-tanya kepada penjual. Yang ingin di beli Dwi dan Hesti
ternyata sama, mereka ingin membeli boneka tetapi modelnya seperti bantal.
Mereka pun membeli boneka yang sama yang harganya sudah disepakati sebelumnya
oleh penjual. Kami melanjutkan jalan-jalan lagi sambil membeli makanan ringan
yang ada. Tak terasa pagi sudah menjelang. Sekitar pukul 07.00 kami di suruh
untuk sarapan dulu sebelum melanjutkan perjalanan. Sarapannya pun di dalam Bus
pula.
Setelah selesai sarapan kami pun melanjutkan perjalanan
untuk menuju ke Jembatan Suramadu. Berjam-jam kami menempuh perjalanan hingga
sampai disana. Kami disana melewatinya dan melihat-lihat sekitar hanya lewat di
dalam Bus. Setibanya di perdagangan di wilayah Madura kami semua di
lambai-lambai oleh para pedagang yang ada disana. Tapi kami hanya bisa membalas
lambaian mereka dan tidak bisa membeli dagangan mereka karena tidak boleh
turun. Kami langsung saja melanjutkan perjalanan untuk selanjutnya menuju ke
tempat utama yang akan kami kunjungi yaitu Wisata Bahari Lamongan. Perjalanan
demi perjalanan kami tempuh . Tibalah kami disana. Serasa tak sabar, rombongan
Bus kami pun sesegera mungkin untuk turun dari Bus. Setelah itu kami masuk ke
dalam area disana. Aku merasa hatiku
seperti berbunga-bunga saat melihat di sekita sana. Walaupun itu kami semua masih di luar belum masuk di
tempat permainan-permainan yang ada disana. Karena tibanya kami disana juga sekitar
waktu makan siang, jadi kami makan siang dulu disana.
Aku dan teman-teman mengantri untuk mendapat nasi. Karena
tidak hanya dari sekolah kami yang juga piknik disana, dari sekolah lain ternyata
memiliki ciri-ciri seperti kami, terutama pada topi. Yang dimana topi kami
dengan mereka sama persis, dari warna dan bentuk, hanya berbeda identitasnya
saja. Karena hal itu pelayan yang memberi nasi jadi salah pengertian. Sebagian
nasi telah diberikan kepada siswa-siswi dari sekolah itu. Jadi sebagian dari
sekolah kami pun belum kebagian. Tak lama kemudian kami yang belum mendapat
jatah. Kami pun segera makan karena yang lain sudah pada selesai makan. Kami
seperti orang yang belum makan seminggu saja, karena makan dengan lahapnya.
Setelah makan kami segera untuk ganti baju. Ketika Aku, Dwi, Dian, Hesti dan Putri menuju kamar ganti, kami
masih bisa bertemu dengan teman kami yaitu Alfi. Tapi setelah kami selesai
ganti baju, dia sudah tidak ada. Ternyata dia dan teman-teman yang lain semua
bersama Bu Indri telah meninggalkan kami masuk kedalam. Kami semua pun
kebingungan sampai pusing tujuh keliling. Kami mencari kesana kemari karena
sebelumnya tidak tau kalau semuanya sudah pada masuk. Aku dan Hesti mencari ke tempat dimana bus diparkirkan.
Sesampainya disana kami menemui bus yang seperti kami naiki, tetapi ternyata
itu bukan bus rombongan kami. Melainkan bus rombongan orang lain. Aku dan Hesti
akhirnya kembali ketempat kita berkumpul bersama Dwi, Dian, dan
Putri. Tiba-tiba saat kami sampai di sana mereka bertiga sudah tidak ada. Aku
dan Hesti langsung bertanya kepada petugas yang ada disana. Ternyata mereka
telah diberi gelang dari salah satu guru yang bersama dengan rombongan kami
dari sekolah lain. Karena dengan tanda di pakaikannya gelang, orang baru bisa
masuk.
Tak lama kemudian guru yang telah membantu Dwi, Dian, dan
Putri mendatangi kami berdua. Dan dia bertanya kepada kamidari mana sekolah
kami. Kami pun menjawab dan guru
tersebut langsung memberi gelang juga
kepada kami. Aku dan Hesti sudah tidak panik lagi walaupun ditinggal mereka
bertiga. Tetapi setidaknya kami tetap bersyukur bisa masuk. Selagi kami masuk,
kami melihat Dwi, Dian, dan Putri dari kejauhan. Mereka bertiga ternyata juga
melihat kami. Dan kami bersama-sama lagi sambil mencari rombongan yang lain.
Kami berlima menghabiskan waktu hanya untuk mencari rombongan. Sudah lama
berjalan akhirnya barulah bertemu sama Bu Indri.
Ternyata memang saat itu nasib kami. Kenapa demikian, karena kami sebenarnya
telah dibiarkan berpencar-pencar sendiri-sendiri untuk bermain-main apa yang
ada disana. Kami berlima pun merasa sangat kecewa dan merasa sia-sia tidak
mencoba untuk naik permainan-permainan yang ada disana. Bahkan mungkin hanya
satu permainan saja yang dapat kami coba naikai. Tetapi karena nasi telah
menjadi bubur, jadi menurut kami semua peristiwa tersebut kami jadikan sebagai
kenangan yang tidak terlupakan sampai sekarang. Kami semua akhirnya sudah
menuju waktu pulang. Perjalanan pulang pun kami tempuh. Berjam-jam kami
menempuh perjalanan hingga malam tiba. Kami berhenti di salah satu rumah makan
terlebih dahulu untuk makan malam. Karena saat itu teman Aku yang bernama Sri
sedang mabuk, jadi dia tidak ada yang membangunkan dari tidurnya. Selagi tidur
di Bus kami akhirnya meninggalkannya sendiri di dalam. Setelah selesai makan
malam kami melanjutkan perjalanan pulang.
Sewaktu pulang, Bus yang melewati rumah teman-teman Aku
yang lain langsung di turunkan di depan rumah mereka sendiri-sendiri. Pertama
yang turun dari Bus terlebih dahulu adalah Dwi, karena rumahnya lebih dekat
jika arah pulang perjalanaan kami. Selanjutnya barulah Aku, Farida, Fery,
Hesti, Dian, Sella, dan Ryan yang gentian turun dari Bus. Sampai sisanya tiba
di sekolahan. Sambil berjalan kaki menuju pulang Aku menceritakan
kejadian-kejadian yang Aku alami di Wisata Bahari Lamongan kepada Farida. Fery,
dan Sella. Ternyata dengan Aku menceritakan kejadian tersebut, mereka malah
mentertawakan kami. Dan akhirnya kejadian itu menjadikan pengalaman buat kami
yang sangat menyenangkan dan tidak terlupakan. Rasanya seperti campur aduk
menjadi satu. Kami sangat senang sekali bisa piknik bersama teman-teman hingga
pulang dengan selamat. Kami berharap kami tidak akan pernah lupa sama
teman-teman kami yang lain hingga esok dan selamanya.
1 Komentar untuk "Kenanagan Piknik saat SD"
jasa tukang taman
jasa tukang taman
jasa tukang taman
jasa tukang taman
jasa tukang taman vertikal vertical garden
forum indonesia
jasa tukang taman
like