Tekaje 123

Artikel belajar,Trik,dan Ilmu Pengetahuan.

Kehidupanku yang Berliku-liku



Kehidupanku yang Berliku-liku

Devita Juliyanti

Hari ini adalah hari terakhir puasa,malam nanti akan ada takbir keliling.Acara itu pasti ramai sekali karena satu desa ikut keliling semua mengelilingi Desaku untuk mengumandangkan gema takbir, semua bersorak “ Allah Huakbar.... Allah Huakbar.... Allah Huakbar... La ilahailallah huallah Huakbar... Allah Huakbar walilahilhamd”.Tapi Aku tidak ikut dalam acara takbir keliling itu, Aku memutuskan pergi dengan  Pacarku.aku pergi secara diam-diam tidak izin dulu sama Orang Tua Ku, Ibu bingung mencariku dan menanyakan pada teman-temanku,tetapi semua teman-teman Ku tidak ada yang tau kemana pergiku.
Aku pergi dengan pacarku ke rumahnya, Aku tak menyangka  Dia mengajakku untuk melakukan hal yang tak wajar bagi orang yang belum menikah.Dan akhirnya Aku mau melakukan hal itu,Aku mau melakukan hal itu karena Aku memiliki alasan yaitu karena Orang Tuaku tidak suka dengan Pacarku jadi biar Kita bisa bersatu hidup bersama selamanya Aku mau melakukan hal itu dan karena cintaku padanya sedalam samudra,setinggi langit di angkasa dan Aku tidak ingin berpisah dengannya.Waktu telah menunjukan pukul 22.00 Malam, Aku diantar pulang pacar Ku tetapi tidak sampai rumah,Aku hanya diantar sampai sebelah Desaku saja,kemudian Aku jalan kaki sampai rumah. Keluargaku semuanya bingung mencariku.Ibu,Tante,dan Om bingung mencariku mereka semua keliling Desa mencari ku.Mereka capek mencariku akhirnya mereka pulang ke rumah masing-masing,sampai dirumah Aku langsung ditanya-tanya oleh Ibuku.”Kamu itu dari mana saja ?” Tanya Ibu Ku,Lalu Aku menjawab ”Aku main ke rumah teman di Desa sebelah”.”Kalau main itu minta Izin dulu jangan asal main ! ”Kata Ibu.Kemudian Aku hanya diam dan mengangguk saja.
Aku merasa lapar,kemudian aku makan dan setelah itu  Aku tidur.Karena besok Hari Raya Idul Fitri maka Aku cepat-cepat tidur supaya besok pagi kalau sholat Idul Fitri tidak ngantuk.Waktu menunjukan pukul 05.00 Pagi, Aku di bangunin Ibu Ku , “ Ni ... .... Ani ... ... cepat bangun, ini sudah jam Lima !” perintah Ibu Ku. Kemudian Aku menjawab “ Iya Bu, Ini Aku juga sudah bangun kok.” Lalu Aku bergegas mandi supaya tidak telat Sholat Idul Fitri,Aku berangkat ke Masjid bersama Ibu dan keluargaku yang lainnya, karena sholat Idul Fitrinya dimulai pukul 05.45 maka Aku dan Keluargaku berangkat pukul 05.20.Setelah sholat Idul Fitri selesai ,semua orang bermaaf-maafan dengan keliling di Masjid.Setelah itu Aku pulang, lalu Aku keliling kerumah tetanggaku untuk bermaaf-maafan bersama teman-temanku.
Lebaran telah selesai,Aku menjalani hari-hariku seperti biasa seperti sekolah,belajar, dan membantu Orang Tua.Hari demi hariku jalani seperti itu terus.Aku ingin membanggakan kedua orang tuaku.Jadi,setelah sekolah Aku ingin langsung kerja untuk membantu ekonomi keluargaku, karena ekonomi keluargaku kurang bagus.
Beberapa minggu kemudian, Aku merasa mual-mual dan gak enak badan. Aku ingat sudah kelewat tiga minggu Aku gak menstruasi,Aku merasa takut.Ibu membawaku ke Dokter Ibu takut Aku kenapa-kenapa,setelah sampai di tempat dokternya Aku langsung diperiksa.Setelah diperiksa Ibu langsung bertanya pada Dokternya “Anak Saya sakit Apa Dok ?” tanya Ibuku pada Dokter yang memeriksa Ku.Lalu Dokter menjawab “Ini hal yang wajar tidak perlu dicemaskan.” Kemudian Ibu bertanya pada Dokter lagi “Maksud Dokter wajar itu bagaimana ?” tanya Ibu.Dokter menjawab “ya hal yang wajar bagi seorang Ibu yang sedang Hamil”.Ibu merasa kaget dan terus pingsan,Karena Ibu gak menyangka kalau Aku melakukan hal seperti itu di luar nikah.Kemudian Ibu ditolong Dokter supaya cepat sadar,setelah sadar Aku dan Ibu pulang ke rumah.
Setelah sampai rumah kemudian Tante dan Bude Ku datang kerumahku, mereka menanyakan bagaimana keadaanku.Ibu menjawab kalau Aku itu baik-baik saja,Ibu kemudian memarahi Aku “kenapa Kamu sampai tega melakukan hal seperti itu ?”Tanya Ibu sambil menagis.Lalu aku menjawab “karena Aku tidak bisa pisah dengan Mas Ardy pacarku dan karena Ibu tidak suka dengan Mas Ardy “.Lalu Ibu tanya pada Aku lagi “terus kalau sudah kayak gini mau gimana ?” Aku hanya bisa diam dan tidak tau mau menjawab apa.Tante tanya pada Ibu “sebenarnya ini ada apa, Kok kamu menagis ?” Lalu Ibu menjawab “Anakku hamil, sudah 1 Bulan”. Tante dan Bude kaget “APA.....????” kata Bude dan Tante.Semua memarahiku karena Aku telah melakukan hal yang membuat semua Keluargaku malu karena ulahku,Om datang ke rumahku karena Om mendengan ada keributan dirumahku. Om bertanya “Ada apa ini ?”tanya Om.Kemudian Bude menjawab ”Ani hamil,sudah 1 bulan”.Lalu Om menamparku,dan Om tanya Padaku “Siapa yang menghamili Kamu ?”Dan Aku menjawab “Ardy Om”.Om bertanya lagi padaku “Ardy itu orang mana ?”.”Rumahnya Desa sebelah Om ” jawabku dengan gugup.”Baiklah nanti sore Kamu dan om Kesana”Kata Om.
Waktu telah menunjukan pukul 04.00 sore,Aku dan Om bergegas kerumah Ardy.Sampai disana Om bicara dengan orang tua Ardy,Om meminta kepada orang tua Ardy supaya Ardy tanggung jawab atas kehamilanku ini.”Pak,sana kesini ingin bicara serius “ kata Omku. “memangnya ingin bicara apa ?” tanya Ayah Ardy.”soal keponakan Saya dengan anak bapak” jawab Omku.”kenapa dengan mereka berdua ?” tanya Ayah Ardy lagi.”Anak bapak telah menghamili keponakan Saya, Saya minta untuk anak Bapak mau bertanggung jawab atas kelakuannya”.”Anak Saya pasti akan bertanggung jawab atas apa yang diperbuatnya” Kata Ayah Ardy.Setelah berbincang-bincang dengan Ayah Ardy,Aku dan Om segera pulang karena sudah mau magrib.
Setelah satu bulan, Aku dan Ardy akhirnya menikah,tetapi tetap saja orang tuaku sebenarnya tidak suka, terpaksa orang tua merestui pernikahanku dengan Ardy karena takut jika nanti anak yang ada dalam kandunganku ini lahir tanpa seorang Ayah.Ardy kerja sebagai kuli bangunan, dia pulang tiap satu minggu sekali. Setelah beberapa minggu dia tidak pulang, ternyata dia pulang ke rumah orang tuanya.Dia bilang kalau dia di rumahku, tidak dianggap oleh orang tuaku, jadi dia pulang ke rumah orang tuanya. Karena tidak betah dengan perlakuan orang tuaku kepadanya.
Hari ini sudah genap sembilan bulan lebih sepuluh hari aku hamil dan  pada malam hari, perutku rasanya sakit sekali. Kemudian aku dibawa ke Dokter,setelah beberapa jam anak yang ada dalam kandunganku lahir,anakku berjenis kelamin Perempuan,dan aku beri nama Shasa Permata Sari.Pada saat aku mau melahirkan Ardy tidak menemaniku, Dia masih kerja.Pada keesokan harinya Om menelpon Ardy, memberi tau kepada Ardy bahwa aku sudah melahirkan dan Om menyuruh Ardy untuk pulang ke rumahku.Dan akhirnya Ardy pulang ke rumahku, wajahnya tampak berseri-seri ketika melihat anaknya yang baru lahir itu.
Hari demi hariku lewati bersama Ardy,Shasa,dan orang tuaku di rumahku ini.Tetapi ada masalah baru, Ardy ingin membawaku dan Shasa untuk tinggal bersama dia di rumah kedua orang tuanya.”maukah kamu tinggal bersamaku dirumah orang tuaku ?” tanya Ardy padaku.”aku harus tanya pada orang tuaku dulu, apakah mereka mengizinkanku untuk tinggal bersamamu.”Jawabku. Lalu aku bertanya pada Ibuku, apakah aku boleh tinggal bersama Ady.Dan ternyata Ibu melarangku,alasanya karena aku ini adalah anak satu-satunya, jadi Ibu tidak ingin jauh dari aku.
Pada akhirnya Ardy meninggalkanku,dia pergi ke rumah orang tuanya dan tidak pernah datang kerumahku.Dia hilang tanpa kabar,di telpon gak diangkat,dan di sms juga gak di bales.Setelah beberapa bulan kemudian Ibu menyuruhku untuk berpisah atau cerai dengan Ardy,aku sedih Ibu mengatakan seperti itu,air mataku terus keluar bagai hujan yang tak ada henti-hentinya.
Aku nurut semua kata-kata Ibuku,aku sekarang sudah cerai dengan Ardy.Aku tidak bisa membohongi diriku sendiri,sebenarnya aku masih cinta dengan Ardy.Tetapi untuk membahagiakan orang tuaku aku rela cerai dengan Ardy.Sekarang aku mengurus anak ku sendiri tanpa seorang Ayah (Ardy),sekarang semua kasih sayang dan cinta ku ini akan ku berikan hanya untuk anakku Shasa.
0 Komentar untuk "Kehidupanku yang Berliku-liku "

 
Copyright © 2014 - All Rights Reserved
Template By. Catatan Info