Kehidupanku yang Berliku-liku
Devita Juliyanti
Hari
ini adalah hari terakhir puasa,malam nanti akan ada takbir keliling.Acara itu
pasti ramai sekali karena satu desa ikut keliling semua mengelilingi Desaku
untuk mengumandangkan gema takbir, semua bersorak “ Allah Huakbar.... Allah
Huakbar.... Allah Huakbar... La ilahailallah huallah Huakbar... Allah Huakbar
walilahilhamd”.Tapi Aku tidak ikut dalam acara takbir keliling itu, Aku
memutuskan pergi dengan Pacarku.aku
pergi secara diam-diam tidak izin dulu sama Orang Tua Ku, Ibu bingung mencariku
dan menanyakan pada teman-temanku,tetapi semua teman-teman Ku tidak ada yang
tau kemana pergiku.
Aku
pergi dengan pacarku ke rumahnya, Aku tak menyangka Dia mengajakku untuk melakukan hal yang tak
wajar bagi orang yang belum menikah.Dan akhirnya Aku mau melakukan hal itu,Aku
mau melakukan hal itu karena Aku memiliki alasan yaitu karena Orang Tuaku tidak
suka dengan Pacarku jadi biar Kita bisa bersatu hidup bersama selamanya Aku mau
melakukan hal itu dan karena cintaku padanya sedalam samudra,setinggi langit di
angkasa dan Aku tidak ingin berpisah dengannya.Waktu telah menunjukan pukul
22.00 Malam, Aku diantar pulang pacar Ku tetapi tidak sampai rumah,Aku hanya
diantar sampai sebelah Desaku saja,kemudian Aku jalan kaki sampai rumah. Keluargaku
semuanya bingung mencariku.Ibu,Tante,dan Om bingung mencariku mereka semua
keliling Desa mencari ku.Mereka capek mencariku akhirnya mereka pulang ke rumah
masing-masing,sampai dirumah Aku langsung ditanya-tanya oleh Ibuku.”Kamu itu
dari mana saja ?” Tanya Ibu Ku,Lalu Aku menjawab ”Aku main ke rumah teman di
Desa sebelah”.”Kalau main itu minta Izin dulu jangan asal main ! ”Kata
Ibu.Kemudian Aku hanya diam dan mengangguk saja.
Aku
merasa lapar,kemudian aku makan dan setelah itu
Aku tidur.Karena besok Hari Raya Idul Fitri maka Aku cepat-cepat tidur
supaya besok pagi kalau sholat Idul Fitri tidak ngantuk.Waktu menunjukan pukul
05.00 Pagi, Aku di bangunin Ibu Ku , “ Ni ... .... Ani ... ... cepat bangun,
ini sudah jam Lima !” perintah Ibu Ku. Kemudian Aku menjawab “ Iya Bu, Ini Aku
juga sudah bangun kok.” Lalu Aku bergegas mandi supaya tidak telat Sholat Idul
Fitri,Aku berangkat ke Masjid bersama Ibu dan keluargaku yang lainnya, karena
sholat Idul Fitrinya dimulai pukul 05.45 maka Aku dan Keluargaku berangkat
pukul 05.20.Setelah sholat Idul Fitri selesai ,semua orang bermaaf-maafan
dengan keliling di Masjid.Setelah itu Aku pulang, lalu Aku keliling kerumah
tetanggaku untuk bermaaf-maafan bersama teman-temanku.
Lebaran
telah selesai,Aku menjalani hari-hariku seperti biasa seperti sekolah,belajar,
dan membantu Orang Tua.Hari demi hariku jalani seperti itu terus.Aku ingin
membanggakan kedua orang tuaku.Jadi,setelah sekolah Aku ingin langsung kerja
untuk membantu ekonomi keluargaku, karena ekonomi keluargaku kurang bagus.
Beberapa
minggu kemudian, Aku merasa mual-mual dan gak enak badan. Aku ingat sudah
kelewat tiga minggu Aku gak menstruasi,Aku merasa takut.Ibu membawaku ke Dokter
Ibu takut Aku kenapa-kenapa,setelah sampai di tempat dokternya Aku langsung
diperiksa.Setelah diperiksa Ibu langsung bertanya pada Dokternya “Anak Saya
sakit Apa Dok ?” tanya Ibuku pada Dokter yang memeriksa Ku.Lalu Dokter menjawab
“Ini hal yang wajar tidak perlu dicemaskan.” Kemudian Ibu bertanya pada Dokter
lagi “Maksud Dokter wajar itu bagaimana ?” tanya Ibu.Dokter menjawab “ya hal
yang wajar bagi seorang Ibu yang sedang Hamil”.Ibu merasa kaget dan terus
pingsan,Karena Ibu gak menyangka kalau Aku melakukan hal seperti itu di luar
nikah.Kemudian Ibu ditolong Dokter supaya cepat sadar,setelah sadar Aku dan Ibu
pulang ke rumah.
Setelah
sampai rumah kemudian Tante dan Bude Ku datang kerumahku, mereka menanyakan
bagaimana keadaanku.Ibu menjawab kalau Aku itu baik-baik saja,Ibu kemudian
memarahi Aku “kenapa Kamu sampai tega melakukan hal seperti itu ?”Tanya Ibu
sambil menagis.Lalu aku menjawab “karena Aku tidak bisa pisah dengan Mas Ardy
pacarku dan karena Ibu tidak suka dengan Mas Ardy “.Lalu Ibu tanya pada Aku
lagi “terus kalau sudah kayak gini mau gimana ?” Aku hanya bisa diam dan tidak
tau mau menjawab apa.Tante tanya pada Ibu “sebenarnya ini ada apa, Kok kamu
menagis ?” Lalu Ibu menjawab “Anakku hamil, sudah 1 Bulan”. Tante dan Bude
kaget “APA.....????” kata Bude dan Tante.Semua memarahiku karena Aku telah
melakukan hal yang membuat semua Keluargaku malu karena ulahku,Om datang ke
rumahku karena Om mendengan ada keributan dirumahku. Om bertanya “Ada apa ini
?”tanya Om.Kemudian Bude menjawab ”Ani hamil,sudah 1 bulan”.Lalu Om
menamparku,dan Om tanya Padaku “Siapa yang menghamili Kamu ?”Dan Aku menjawab “Ardy
Om”.Om bertanya lagi padaku “Ardy itu orang mana ?”.”Rumahnya Desa sebelah Om ”
jawabku dengan gugup.”Baiklah nanti sore Kamu dan om Kesana”Kata Om.
Waktu
telah menunjukan pukul 04.00 sore,Aku dan Om bergegas kerumah Ardy.Sampai
disana Om bicara dengan orang tua Ardy,Om meminta kepada orang tua Ardy supaya
Ardy tanggung jawab atas kehamilanku ini.”Pak,sana kesini ingin bicara serius “
kata Omku. “memangnya ingin bicara apa ?” tanya Ayah Ardy.”soal keponakan Saya
dengan anak bapak” jawab Omku.”kenapa dengan mereka berdua ?” tanya Ayah Ardy
lagi.”Anak bapak telah menghamili keponakan Saya, Saya minta untuk anak Bapak
mau bertanggung jawab atas kelakuannya”.”Anak Saya pasti akan bertanggung jawab
atas apa yang diperbuatnya” Kata Ayah Ardy.Setelah berbincang-bincang dengan
Ayah Ardy,Aku dan Om segera pulang karena sudah mau magrib.
Setelah
satu bulan, Aku dan Ardy akhirnya menikah,tetapi tetap saja orang tuaku
sebenarnya tidak suka, terpaksa orang tua merestui pernikahanku dengan Ardy
karena takut jika nanti anak yang ada dalam kandunganku ini lahir tanpa seorang
Ayah.Ardy kerja sebagai kuli bangunan, dia pulang tiap satu minggu sekali.
Setelah beberapa minggu dia tidak pulang, ternyata dia pulang ke rumah orang
tuanya.Dia bilang kalau dia di rumahku, tidak dianggap oleh orang tuaku, jadi
dia pulang ke rumah orang tuanya. Karena tidak betah dengan perlakuan orang tuaku
kepadanya.
Hari
ini sudah genap sembilan bulan lebih sepuluh hari aku hamil dan pada malam hari, perutku rasanya sakit sekali.
Kemudian aku dibawa ke Dokter,setelah beberapa jam anak yang ada dalam
kandunganku lahir,anakku berjenis kelamin Perempuan,dan aku beri nama Shasa
Permata Sari.Pada saat aku mau melahirkan Ardy tidak menemaniku, Dia masih
kerja.Pada keesokan harinya Om menelpon Ardy, memberi tau kepada Ardy bahwa aku
sudah melahirkan dan Om menyuruh Ardy untuk pulang ke rumahku.Dan akhirnya Ardy
pulang ke rumahku, wajahnya tampak berseri-seri ketika melihat anaknya yang
baru lahir itu.
Hari
demi hariku lewati bersama Ardy,Shasa,dan orang tuaku di rumahku ini.Tetapi ada
masalah baru, Ardy ingin membawaku dan Shasa untuk tinggal bersama dia di rumah
kedua orang tuanya.”maukah kamu tinggal bersamaku dirumah orang tuaku ?” tanya
Ardy padaku.”aku harus tanya pada orang tuaku dulu, apakah mereka mengizinkanku
untuk tinggal bersamamu.”Jawabku. Lalu aku bertanya pada Ibuku, apakah aku
boleh tinggal bersama Ady.Dan ternyata Ibu melarangku,alasanya karena aku ini
adalah anak satu-satunya, jadi Ibu tidak ingin jauh dari aku.
Pada
akhirnya Ardy meninggalkanku,dia pergi ke rumah orang tuanya dan tidak pernah
datang kerumahku.Dia hilang tanpa kabar,di telpon gak diangkat,dan di sms juga
gak di bales.Setelah beberapa bulan kemudian Ibu menyuruhku untuk berpisah atau
cerai dengan Ardy,aku sedih Ibu mengatakan seperti itu,air mataku terus keluar
bagai hujan yang tak ada henti-hentinya.
Aku
nurut semua kata-kata Ibuku,aku sekarang sudah cerai dengan Ardy.Aku tidak bisa
membohongi diriku sendiri,sebenarnya aku masih cinta dengan Ardy.Tetapi untuk
membahagiakan orang tuaku aku rela cerai dengan Ardy.Sekarang aku mengurus anak
ku sendiri tanpa seorang Ayah (Ardy),sekarang semua kasih sayang dan cinta ku
ini akan ku berikan hanya untuk anakku Shasa.
0 Komentar untuk "Kehidupanku yang Berliku-liku "