Artree
Arum Novianti
Suatu
pagi yang indah disebuah hutan yang didiami
oleh suku-suku. Suku itu bernama suku Buena hiduplah seorang remaja yang
dipandang sebelah mata oleh anggota suku yang lain. Anak itu bernama Artree.
Setiap hari Artree pergi kedalam hutan untuk berlatih dan mengukur kekuatannya
memanah. Suatu ketika dia melihat seekor rusa yang berlari disekitarnya dan
lalu dikejar oleh Artree, dia mengikuti rusa tersebut untuk dijadikan korban
anak panahnya. Tanpa sadar Artree telah berjalan terlalu jauh. Beberapa saat
kemudian setelah menunggu akhirnya anak panah Artree menancap ditubuh rusa
tersebut.
Artree
baru sadar bahwa ia telah masuk kedalam hutan terlarangan. Artree tidak tahu
jalan pulang karena dia tidak pernah melewati jalan tersebut. Setelah lama berjalan kebingungan ia pun memutuskan untuk
berhenti karena perutnya sudah bernyanyi, rasa lapar telah menyelimutinya.
Kemudian ia melihat satu buah yang telah begitu menggoda lidahnya. Artree pun
langsung memetik buah tersebut dan dengan lahapnya ia memakan buah tersebut. Setelah buah itu dicerna oleh
perutnya Artree mulai merasakan hal anehyang menyelimuti fikiranya. Kepala
Artree mulai merasa pusing tujuh keliling dan akhirnya ia pun pingsan ditengah
hutan sendirian.
***
Setelah
cukup lama, Artree pun tersadar dari pingsannya. Kemudian ia pun melanjutkan
perjalanannya menuju kerumahnya. Artree
seperti mulai merasakan aura-aura yang mulai menghampiri dirinya,
aura tersebut berasal dari sekelilingya, dan terasa begitu semakin kuat. “ Aura
apa ini. Rasanya tumbuhan disekelilingku ingin mengatakan kepada ku jalan untuk
aku pulang.” Kata Artree. Artree pun mengikuti aura-aura yang ia rasakan
disekitarnya, dan ia pun benar. “Ternyata tumbuhan ini menuntunku kepada jalan
untuk pulang.” Kata Artree lagi. Artree merasa kebingungan dengan apa yang
telah ia alami dan ia rasakan sebelumnya. Ia pun berceita kepada kepala suku.
Artree
: “Kepala suku!!!. “ teriak Artree memanggil sang kepala suku Buena yang sedang
berjalan menuju keluar rumah.
Kepala
Suku : “Ada apa Artree?.” Tanya sang kepala suku kepada Artree.
Artree
: “ Saya ingin berbicara kepada kepala suku, ada hal penting yang saya alami.”
Kepala
suku : “ Silahkan,, .” (Sambil berjalan mereka berbicara dengan nada serius)
Artree
: “ ( terdiam sejenak)”
Kepala
suku : “ Oke, silahkan bicara.”
Artree
:Tunggu sebentar kepala suku, kepala masih pusing. Biarkan otak saya berfikir
dahulu. “
Kepala
suku : “ Ada-ada saja kau Artree!!. Cepat lah kau bicara.!(Dengan nada
jengkel)”
Artree
: “ O,,, begini kepala suku, tadi pagi saya tersesat kedalam hutan yang sangat
jauh, dan saya merasa lapar, karena rasa lapar itu saya menemukan buah dipohon
yang ada ditengah hutan yang dalam jauh disana. Kemudian saya mengambil buah
itu dan langsung memakanya. Kemudian saya hilang kesadaran yang saya rasakan
hanya pusing, mual, bibir pecah-pecah, tenggorokan kering, dan pingsan
seketika. Setelah saya terbangun dari kehilangan kesadaran ada aura yang muncul
disekitar, seakan – akan tumbuhan dan pepohonan yang ada disana menuntunku pada
tujuanku yaitu jalan untuk menuju pulang. Dan yang ingin saya tanyakan,
sebenarnya buah apa yang saya makan itu ?. “
Kepala
suku : “Hmm,, yang pasti. Itu bukan buah
bibir. ( menjawab dengan serius) Ayo ikuti aku !!.”
Artrre
: “ Mau kemana kepala suku? “ tanya artree kebingungan.
Kepala
suku : “ Kehatiku.”
Artree
: “ Hmm?????? “ jawab Artree penuh dengan kebingungan lagi.
Kepala
suku : “ Kita keruangan ku, untuk cari tahu apa buah yang sudah kamu makan
tadi. “
Artree
: “ Oh,, baik.” Jawab Artree dengan tegas.
Kepala suku dan Artree segera berjalan menuju
ruangan rahasia kepala suku. Setelah sampai di ruangan yang dituju, kepala suku
langsung mengambil buku dan membukanya, kepala suku membuka buku yang berisi
peta pulau Sin Nombre.
Kepala
suku : “ Kira-kira dimana kamu berjalan dan mengambil buah tersebut Artree? “
Artree
: “ Dihatimu” Jawab Artree, yang sempat-sempatnya bercanda disaat serius.
Kepala
suku : “ Buurrmmmmmmmhhhh,,,!” (Sambil menyemburkan air minum yang ada dimulut
sang kepala suku.
Artree
: “ Sepertinya ada disini (Sembari menunjuk kearah peta) “
Kepala
suku : “ Apa!!!!??? Disitu adalah tempat dimana hutan terlarang ada, dan
disanalah tumbuhnya pohon kehidupan.( Kepala suku sangat terkejut)”
Artree
: “ Apaa!!!??”
Sementara
mereka bercakap cakap, disisi dari pulau Sin Nambre ada suku yang mencari buah
dari pohon kehidupan, yang ada di hutan terlarang. Zew sang kepala suku Diablo
ingin memperoleh keabadian, agar ia mampu menguasai dunia. Ia memerintahkan
sukunya untuk mencari buah dari hutan terlarang tersebut.
Matheu adalah tangan kanan
dari kepala suku Diablo yaitu Zew. Ia juga yang memimpin pasukan untuk perang
Diablo. Hari demi hari telah berlalu, Artree pun mulai terbiasa dengan kekuatan
yang telah ia miliki sekarang. Ia mampu menyembuhkan menyembuhkan lukanya
dengan sangat cepat, dan tanpa berbekas sedikit pun. Dan sayangnya hal itu
diketahui oleh Matheu. Matheu melihat
Artree menyembuhkan lukanya pada saat ia terluka parah didalam hutan yang jauh.
Matheu pun mengadukan hal tersebut kepada kepala sukunya yaitu Zew.
Matheu : “ Kepala
suku!!!. (berlari dengan tergesa-gesa)“
Kepala suku Zew : “ Ada apa
Mantheu? “
Matheu : “ Tadi saya melihat
seorang anak yang mampu menyembuhkan lukanya dengan seketika.”
Kepala suku Zew : “ Hmmm,,
jangan-jangan dia telah memakan buah dari pohon keajaiban itu. Dimana kamu
melihat anak itu Matheu?.”
Matheu : “ Dihutan didekat
suku Buena tinggal.”
Kepala suku Zew : “ Berarti
anak itu juga dari suku Buena.”
Matheu : “Mungkin, karena
yang tinggal disekitar sana hanya ada suku Buena saja.”
Kepala suku : “ Rencanakan
penyerangan ke Suku Buena, kita akan ambil anak itu.”
Matheu : “ Baik kepala
suku.”
Mahteu pun mulai menyusun
rencana untuk mengadakan penyerangan terhadap suku Buena, yaitu untuk mengambil
Artree dari suku Buena. Matheu telah menyiapkan seluruh pasukannya lengkap
dengan senjata. Disisi lain Artree merasakan hal aneh yang selalu ada dalam
fikiranya, ia merasakan bahwa pulau Sin Nombre akan ada perperangan besar.
Sementara Zew, Mantheu dan para
pasukanya telah bersiap meluncur ke tempat dimana suku Buena tinggal. Dan pada
malam itu juga Artree tidak bisa memejamkan matanya karena ia merasakan hal
yang aneh dan merasakan hal yang besar akan terjadi. Tidak lama kemudian
terdengar suara “Sentido!!!. Atau siapapun yang ada disini, keluar!!!” teriak
Zew dengan kencangnya. Tidak lama kemudian
Sentido dan anggota suku Buena yang lain pun bangun dan keluar dari
rumah mereka masing-masing untuk melihat siapa yang telah menganggu tidurnya. “
Sentido, aku hanya ingin kamu menyerahkan bocah yang memakan buah keajaiban
dari hutan terlarang. Aku tahu bocah itu dari sukumu!” kata Zew kepada Sentido.
“Aku tidak tahu apa yang kamu maksudkan Zew.” Jawab kepala suku Sentido. Warga suku Buena pun kebingungan dan
bertanya-tanya apa sebenarnya yang telah terjadi. “ Hahahaha,, sebenarnya sku
ingin melakukanya dengan cara baik-baik sobat, tapi sepertinya tidak akan
berhasil dengan cara ini.” Saut Zew. Ditengah-tengah warga yang sedang
kebingungan muncul lah seorang bocah, yaitu Artree. “ Aku yang kalian cari. Aku
yang telah memakan buah dari pohon keajaiban itu.” Kata Artree. Sambil berjalan
kearah Sentido. “Bodoh!.. kenapa kamu keluar” (jawab Sentido dalam hati).
“Hahaha..... akhirnya munul juga kau bocah.” Kata Zew. “Serang!!!!.” Teriak
Matheu. Perang pun tak terhindarkan lagi suku Buena dan suku Diablo sling
menyerang satu sama lain. Tidak terkecuali Sentido, dengan Zew dan Artree
dengan Matheu. Suara pedang, teriakan memecah kesunyian malam. Peperangan ini
pun memakan korban. Suku Buena terpojokan karena mereka tidak menyiapkan
persenjataan untuk perang melawan suku Diablo. Sedangkan Artree membuat siasat
untuk melawan Matheu dan mengarahkan Matheu untuk masuk kedalam hutan, karena
kelebihan Artree adalah perah jarak jauh (memanah). Dan dalam hutan dapat
dengan mudah untuk membidik Matheu tanpa ketahuan, Matheu pun terpancing untuk
masuk kedalam hutan. Artree pun langsung meluncurkan anak panahnya menuju
kedada Matheu. Namun kali ini bukan keberuntungan Artree karena Matheu dapat
menghindar dari bidikan panahnya Artree. “ Keluar kau!!!.” Teriak Matheu.Perang
pun tak bisa lagi dicegah, Matheu terus mengerjar Artree, dan Artree pun
terkena pedang Matheu.
Dan anehnya, Artree tidak
mati. Karena telah memakan buah keajaiban tersebut. Setelah Artree terkena
pedang ia lalu terbaring lemah, beberapa saat kemudian hal aneh terjadi, tubuh
Artree mulai berubah sedikit demi sedikit, berubah menjadi sebuah pohon yang
bernama pohon keajaiban. Ketika semua anggota suku Buena dan suku Diablo
melihat kejadian tersebut, perang pun terhenti. Dan karena hal tersebut kedua
suku berdamai. Dan menjadi sebuah suku yang bernama Atree.
****
1 Komentar untuk "Artree"
jasa tukang taman
jasa tukang taman
jasa tukang taman
jasa tukang taman
jasa tukang taman vertikal vertical garden
forum indonesia
jasa tukang taman
like