Tekaje 123

Artikel belajar,Trik,dan Ilmu Pengetahuan.

Artree


Artree 

Arum Novianti

Suatu pagi yang indah disebuah hutan yang didiami  oleh suku-suku. Suku itu bernama suku Buena hiduplah seorang remaja yang dipandang sebelah mata oleh anggota suku yang lain. Anak itu bernama Artree. Setiap hari Artree pergi kedalam hutan untuk berlatih dan mengukur kekuatannya memanah. Suatu ketika dia melihat seekor rusa yang berlari disekitarnya dan lalu dikejar oleh Artree, dia mengikuti rusa tersebut untuk dijadikan korban anak panahnya. Tanpa sadar Artree telah berjalan terlalu jauh. Beberapa saat kemudian setelah menunggu akhirnya anak panah Artree menancap ditubuh rusa tersebut.
Artree baru sadar bahwa ia telah masuk kedalam hutan terlarangan. Artree tidak tahu jalan pulang karena dia tidak pernah melewati jalan tersebut. Setelah lama  berjalan kebingungan ia pun memutuskan untuk berhenti karena perutnya sudah bernyanyi, rasa lapar telah menyelimutinya. Kemudian ia melihat satu buah yang telah begitu menggoda lidahnya. Artree pun langsung memetik buah tersebut dan dengan lahapnya ia memakan  buah tersebut. Setelah buah itu dicerna oleh perutnya Artree mulai merasakan hal anehyang menyelimuti fikiranya. Kepala Artree mulai merasa pusing tujuh keliling dan akhirnya ia pun pingsan ditengah hutan sendirian.
                                                            ***
Setelah cukup lama, Artree pun tersadar dari pingsannya. Kemudian ia pun melanjutkan perjalanannya  menuju kerumahnya. Artree seperti  mulai merasakan  aura-aura yang mulai menghampiri dirinya, aura tersebut berasal dari sekelilingya, dan terasa begitu semakin kuat. “ Aura apa ini. Rasanya tumbuhan disekelilingku ingin mengatakan kepada ku jalan untuk aku pulang.” Kata Artree. Artree pun mengikuti aura-aura yang ia rasakan disekitarnya, dan ia pun benar. “Ternyata tumbuhan ini menuntunku kepada jalan untuk pulang.” Kata Artree lagi. Artree merasa kebingungan dengan apa yang telah ia alami dan ia rasakan sebelumnya. Ia pun berceita kepada kepala suku.
Artree : “Kepala suku!!!. “ teriak Artree memanggil sang kepala suku Buena yang sedang berjalan menuju keluar rumah.
Kepala Suku : “Ada apa Artree?.” Tanya sang kepala suku kepada Artree.
Artree : “ Saya ingin berbicara kepada kepala suku, ada hal penting yang saya alami.”
Kepala suku : “ Silahkan,, .” (Sambil berjalan mereka berbicara dengan nada serius)
Artree : “ ( terdiam sejenak)”
Kepala suku : “ Oke, silahkan bicara.”
Artree :Tunggu sebentar kepala suku, kepala masih pusing. Biarkan otak saya berfikir dahulu. “
Kepala suku : “ Ada-ada saja kau Artree!!. Cepat lah kau bicara.!(Dengan nada jengkel)”
Artree : “ O,,, begini kepala suku, tadi pagi saya tersesat kedalam hutan yang sangat jauh, dan saya merasa lapar, karena rasa lapar itu saya menemukan buah dipohon yang ada ditengah hutan yang dalam jauh disana. Kemudian saya mengambil buah itu dan langsung memakanya. Kemudian saya hilang kesadaran yang saya rasakan hanya pusing, mual, bibir pecah-pecah, tenggorokan kering, dan pingsan seketika. Setelah saya terbangun dari kehilangan kesadaran ada aura yang muncul disekitar, seakan – akan tumbuhan dan pepohonan yang ada disana menuntunku pada tujuanku yaitu jalan untuk menuju pulang. Dan yang ingin saya tanyakan, sebenarnya buah apa yang saya makan itu ?. “
Kepala suku : “Hmm,, yang pasti. Itu  bukan buah bibir. ( menjawab dengan serius) Ayo ikuti aku !!.”
Artrre : “ Mau kemana kepala suku? “ tanya artree kebingungan.
Kepala suku : “ Kehatiku.”
Artree : “ Hmm?????? “ jawab Artree penuh dengan kebingungan lagi.
Kepala suku : “ Kita keruangan ku, untuk cari tahu apa buah yang sudah kamu makan tadi. “
Artree : “ Oh,, baik.” Jawab Artree dengan tegas.
 Kepala suku dan Artree segera berjalan menuju ruangan rahasia kepala suku. Setelah sampai di ruangan yang dituju, kepala suku langsung mengambil buku dan membukanya, kepala suku membuka buku yang berisi peta pulau Sin Nombre.
Kepala suku : “ Kira-kira dimana kamu berjalan dan mengambil buah tersebut Artree? “
Artree : “ Dihatimu” Jawab Artree, yang sempat-sempatnya bercanda disaat serius.
Kepala suku : “ Buurrmmmmmmmhhhh,,,!” (Sambil menyemburkan air minum yang ada dimulut sang kepala suku.
Artree : “ Sepertinya ada disini (Sembari menunjuk kearah peta) “
Kepala suku : “ Apa!!!!??? Disitu adalah tempat dimana hutan terlarang ada, dan disanalah tumbuhnya pohon kehidupan.( Kepala suku sangat terkejut)”
Artree : “ Apaa!!!??”
Sementara mereka bercakap cakap, disisi dari pulau Sin Nambre ada suku yang mencari buah dari pohon kehidupan, yang ada di hutan terlarang. Zew sang kepala suku Diablo ingin memperoleh keabadian, agar ia mampu menguasai dunia. Ia memerintahkan sukunya untuk mencari buah dari hutan terlarang tersebut.
Matheu adalah tangan kanan dari kepala suku Diablo yaitu Zew. Ia juga yang memimpin pasukan untuk perang Diablo. Hari demi hari telah berlalu, Artree pun mulai terbiasa dengan kekuatan yang telah ia miliki sekarang. Ia mampu menyembuhkan menyembuhkan lukanya dengan sangat cepat, dan tanpa berbekas sedikit pun. Dan sayangnya hal itu diketahui oleh Matheu.  Matheu melihat Artree menyembuhkan lukanya pada saat ia terluka parah didalam hutan yang jauh. Matheu pun mengadukan hal tersebut kepada kepala sukunya yaitu Zew.
Matheu : “ Kepala suku!!!.  (berlari dengan tergesa-gesa)“
Kepala suku Zew : “ Ada apa Mantheu? “
Matheu : “ Tadi saya melihat seorang anak yang mampu menyembuhkan lukanya dengan seketika.”
Kepala suku Zew : “ Hmmm,, jangan-jangan dia telah memakan buah dari pohon keajaiban itu. Dimana kamu melihat anak itu Matheu?.”
Matheu : “ Dihutan didekat suku Buena tinggal.”
Kepala suku Zew : “ Berarti anak itu juga dari suku Buena.”
Matheu : “Mungkin, karena yang tinggal disekitar sana hanya ada suku Buena saja.”
Kepala suku : “ Rencanakan penyerangan ke Suku Buena, kita akan ambil anak itu.”
Matheu : “ Baik kepala suku.”
Mahteu pun mulai menyusun rencana untuk mengadakan penyerangan terhadap suku Buena, yaitu untuk mengambil Artree dari suku Buena. Matheu telah menyiapkan seluruh pasukannya lengkap dengan senjata. Disisi lain Artree merasakan hal aneh yang selalu ada dalam fikiranya, ia merasakan bahwa pulau Sin Nombre akan ada perperangan besar. Sementara  Zew, Mantheu dan para pasukanya telah bersiap meluncur ke tempat dimana suku Buena tinggal. Dan pada malam itu juga Artree tidak bisa memejamkan matanya karena ia merasakan hal yang aneh dan merasakan hal yang besar akan terjadi. Tidak lama kemudian terdengar suara “Sentido!!!. Atau siapapun yang ada disini, keluar!!!” teriak Zew dengan kencangnya. Tidak lama kemudian  Sentido dan anggota suku Buena yang lain pun bangun dan keluar dari rumah mereka masing-masing untuk melihat siapa yang telah menganggu tidurnya. “ Sentido, aku hanya ingin kamu menyerahkan bocah yang memakan buah keajaiban dari hutan terlarang. Aku tahu bocah itu dari sukumu!” kata Zew kepada Sentido. “Aku tidak tahu apa yang kamu maksudkan Zew.” Jawab kepala suku Sentido.  Warga suku Buena pun kebingungan dan bertanya-tanya apa sebenarnya yang telah terjadi. “ Hahahaha,, sebenarnya sku ingin melakukanya dengan cara baik-baik sobat, tapi sepertinya tidak akan berhasil dengan cara ini.” Saut Zew. Ditengah-tengah warga yang sedang kebingungan muncul lah seorang bocah, yaitu Artree. “ Aku yang kalian cari. Aku yang telah memakan buah dari pohon keajaiban itu.” Kata Artree. Sambil berjalan kearah Sentido. “Bodoh!.. kenapa kamu keluar” (jawab Sentido dalam hati). “Hahaha..... akhirnya munul juga kau bocah.” Kata Zew. “Serang!!!!.” Teriak Matheu. Perang pun tak terhindarkan lagi suku Buena dan suku Diablo sling menyerang satu sama lain. Tidak terkecuali Sentido, dengan Zew dan Artree dengan Matheu. Suara pedang, teriakan memecah kesunyian malam. Peperangan ini pun memakan korban. Suku Buena terpojokan karena mereka tidak menyiapkan persenjataan untuk perang melawan suku Diablo. Sedangkan Artree membuat siasat untuk melawan Matheu dan mengarahkan Matheu untuk masuk kedalam hutan, karena kelebihan Artree adalah perah jarak jauh (memanah). Dan dalam hutan dapat dengan mudah untuk membidik Matheu tanpa ketahuan, Matheu pun terpancing untuk masuk kedalam hutan. Artree pun langsung meluncurkan anak panahnya menuju kedada Matheu. Namun kali ini bukan keberuntungan Artree karena Matheu dapat menghindar dari bidikan panahnya Artree. “ Keluar kau!!!.” Teriak Matheu.Perang pun tak bisa lagi dicegah, Matheu terus mengerjar Artree, dan Artree pun terkena pedang Matheu.
Dan anehnya, Artree tidak mati. Karena telah memakan buah keajaiban tersebut. Setelah Artree terkena pedang ia lalu terbaring lemah, beberapa saat kemudian hal aneh terjadi, tubuh Artree mulai berubah sedikit demi sedikit, berubah menjadi sebuah pohon yang bernama pohon keajaiban. Ketika semua anggota suku Buena dan suku Diablo melihat kejadian tersebut, perang pun terhenti. Dan karena hal tersebut kedua suku berdamai. Dan menjadi sebuah suku yang bernama Atree.

****




 
Copyright © 2014 - All Rights Reserved
Template By. Catatan Info