Tekaje 123

Artikel belajar,Trik,dan Ilmu Pengetahuan.

Delima Dalam Dilema


Delima Dalam Dilema 

M.Irfan rifai riko fahrurozi

Sudah hampir setahun sejak panir, panggilan untuk laki-laki kurus yang memiliki postur tubuh agak tinggi tersebut. Memutuskan untuk meminang pujaan hatinya Nisa. Banyak badai yang telah terlalu lama diterjang laki-laki 30 tahun itu. Sehingga terpampang jelas ukiran pada wajahnya tentang pengalaman-pengalaman dan kepahitan hidup, yang bisa dibilang terlalu biasa untuk dilaluinya.
Orang-orang dikampung itu bilang, laki-laki itulah yang paling sabar dan paling panjang ususnya. Sudah tak terhitung berapa banyak badai yang telah dilalui panir. Lembar-lembar perjalanan hidupnya penuh dengan warna-warni goresan tinta kehidupan. Terlebih saat laki-laki dewasa itu harus menerima kenyataan yang mungkin bagi sebagian orang sulit untuk diterima. Bagaimana tidak, dalam sebuah jaliran rumah tangga perir harus menerima kalau dirinya dimadu istri kesayanganya. Lebih-lebih saat ia harus tau laki-laki lain yang menjadi madu istrinya tak lain dan tak bukan adalah teman karibnya saat SMA.
Dulu,banyak orang yang membicarakan panir, mereka menganggap panir sebagai laki-laki  yang benar-benar sudah tidak memiliki harga diri. Entah hal apa yang membuatnya bertahan dalam bahtera rumah tangga yang memiliki 2 nahkoda itu. Hanya beberapa hari dalam satu minggu saja panir bisa berkumpul bersama istrinya, sisa hari yang lain panir harus rela membaginya pada laki-laki lain. Untuk anak perempuanya yang masih berumur jagung pun dia harus rela pula melihatnya di manja-manja oleh sahabat semasa SMA-nya. Khrisna, Khrisna, Khrisna Winarno namanya.
Dulunya panir dan khrisna merupakan sahabat dekat, saking dekatnya hingga teman-teman disekolahnya memanggil mereka “Tunggal”. Bagaimana tidak, hamper seluruh waktu yang ada selama itu masih disekolah selalu mereka lalui bersama, belajar, berdiskusi, bahkan sampai ke kamar mandipun mereka lalui bersama. Mungkin sampai sekarangpun guru-guru di SMA tersebut akan tetap mengingat 2 siswa yang telah membawa nama sekolah itu dikenal oleh masyarakat luas. Panir dan khrisna pernah membawa nama SMA-nya muncul sebahai juara Olimpiade Sains tingkat Nasional.
Akan tetapi, seluruh teman ataupun guru panir dan khrisna semasa SMA juga tau, kalau diantara dua sahabat karib tersebut memiliki cara pandang & pemikiran yang sangat berbeda. Panir adalah seseorang yang lebih mengutamakan kebaikan bersama ketimbang ambisi, sedangkan Khrisna sebaliknya.
Pernah suatu ketika terjadi suatu pertengkaran antara sesame teman di SMK mereka. Ada dua pihak yang terlibat dalam pertengkaran tersebut. Pihak pertama mengaku, kalau dirinya membela kehormatannya, sedangkan pihak kedua, dia hanya berkata pada pihak pertama agar lebih berhati-hati dalam perkataannya. Dari situ terjadilah perbedaan cara pandang diantara dua sahabat karib tersebut. Khrisna menganggap pihak pertama adalah pihak yang benar, karena pihak pertama hanya berusaha membela diri. Sedangkan panir menganggap tidak ada yang salah dalam insiden tersebut, semuanya terjadi atas dasar kesalah fahaman. Hingga pada akhirnya panir pun mengalah, seperti prinsip hidupnya Mengutamakan kebaikan bersama.
Tapi entah apa yang telah membuat panir menjadi manusia berusus panjang. Mengenai Nisa, sang istri yang disayanginya. Nisa dulunya adalah mantan kekasih khrisna, padahal sebelum khrisna menjadi kekasih Nisa panir lah yang pertama menyayangi Nisa. Panir pula termasuk orang yang terbuka, karena keterbukaanya dia pun menceritakan tentang Nisa kepada Khrisna, akan tetapi lambar laun panir pun tau, kalau sahabatnya juga menyayangi orang yang disayanginya. Seperti prinsip hidupnya panir hanyalah orang yang selalu berusaha mencapai kebaikan bersama, yaitu dengan mengalah.
            Waktu berlalu,dua sahabat tersebut pun telah lulus jenjang pendidikan kelas menengah atas. Khrisna yang masih memiliki Nisa tidak meneruskan studinya,ia lebih memilih bekerja dengan bakat dan kemampuannya selama ini. Tidak bisa diragukan kalau Khrisna adalah orang yang mumpuni. Walaupun hanya lulusan SMA Krisna mampu bekerja sebagai seorang Wakil Manager pada sebuah perusahaan makanan di Jakarta. Sedangkan Panir memilih untuk mencari jati dirinya,Panir melanjutkan studinya dengan mengambil jurusan Fisika-Teknologi pada sebuah universitas ternama. Tak jauh seperti Krisna. Panir juga orang yang mumpuni dan bisa dibilang lebih mumpuni ketimbang Khrisna. Terbukti hanya dalam 2 tahun Panir mampu menyelesaikan studinya,dan itu ia lakukan tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun. Maklum,di universitas ternama orang-orang seperti Panir dibudidayakan khusus. Dan setelah lulus nantinya diharuskan bekerja mengabdi pada negara.
Hal itu terbukti,ternyata tidak sulit bagi panir untuk mendapatkan lapangan pekerjaan. setelah lulus dia ditempatkan pada sebuah institusi pemerintahan,tepatnya pada sebuah badan penaggulangan bencana dengan titel Doktor dan menjabat sebagai  Kepala Dinas Pusat. Tapi dibalik kesuksesannya,Panir yang sudah berusia 27 tahun masih sendiri. Ibu Panir,Sriyatun. Meminta segera pada anak ragilnya untuk segera berumah tangga. Ia khawatir dengan kesibukannya sekarang akan membuatnya melupakan dirinya sendiri. Hingga pada pada akhirnya Panir dipertemukan dengan cinta lamanya,Nisa.
 Nisa dewasa ternyata masih sendiri,ia mengaku masih menyayangi Khrisna. Tapi Khrisna sudah 2 tahun bekerja di Korea,Nisa hanya bisa merasakan kepedihan saat merindukan pujaannya. Panir berfikir inilah kesempatannya. Ia berharap bisa membuat Nisa melupakan Khrisna dan mulai mencintainya. Panir yang masih terlalu lugu dalam urusan cinta pun mencoba.  Komunikasi terjalin baik diantara mereka,saling perhatian. Kisah berlalu diantara mereka,hubungan sehidup semati pun mereka ucapkan. Hingga masalalu harus merebut kebahagiaan Panir. Entah bagaimana dia bisa melalui ini semua. Tapi itulah prinsip hidup panir,demi kebaikan bersama. Bagaikan Delima Didalam Dilema.

2 Komentar untuk "Delima Dalam Dilema"

 
Copyright © 2014 - All Rights Reserved
Template By. Catatan Info